Jumat, 23 November 2012

MANAJEMEN PEMASARAN LANJUT_I


ANALISA SWOT TERHADAP STIMUNO

BAB I
                                                                   PENDAHULUAN                   
                              

A.    Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara megabiodiversity terbesar di dunia, memiliki keanekaragaman hayati dan kekayaan alam yang sangat berlimpah. Tanaman-tanaman tersebut termasuk dalam sayur-sayuran, buah-buahan dan tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk tujuan pengobatan. Indonesia memiliki 40 ribu spesies tanaman dan 940 diantaranya berkhasiat obat. Namun demikian dari 646 biofarmaka yang diteliti baru sekitar 465 jenis yang dimanfaatkan oleh industri tradisional, sehingga prospek biofarmaka untuk lebih dieksplorasi dan dikembangkan secara intensif sangat terbuka seiring kemajuan ilmu dan teknologi. 

Keberadaan kekayaan tumbuhan obat yang tersedia di Indonesia, memberi potensi yang besar dalam memanfaatkan dan mengembangkan tanaman-tanaman untuk mendukung pengobatan tradisional. Hal ini perlu ditindak lanjuti dengan informasi dan sosialisasi berbagai macam tumbuhan berkhasiat tersebut, sehingga pemanfaatan tumbuhan obat bagi masalah kesehatan. 

Dewasa ini ada kecendrungan perkembangan pemanfaatan tumbuhan obat di masyarakat. Hal ini karena ada kesadaran masyarakat untuk kembali ke alam (back to nature) sebagai bagian dari pola hidup yang alami. Gerakan back to nature dengan memanfaatkan tumbuhan berkhasiat untuk perawatan kesehatan dan pengobatan penyakit secara alami yang menawarkan suatu sistem pengobatan yang efektif, efisien, aman dan ekonomis. Sekarang masyarakat lebih tenang bila pemenuhan kebutuhan makan, minuman atau obat-obatan berasal dari bahan-bahan alami yang tidak mengandung bahan pengawet atau pewarna. 
 
Seiring berkembangnya jaman maka secara tidak langsung mempengaruhi gaya hidup masyarakat. Meningkatnya tingkat pendidikan maka tingkat kesadaran akan kesehatan akan semakin meningkat. Banyak hal-hal yang dilakukan untuk menjaga kesehatan, salah satunya menggunakan obat-obatan berbahan alami (back to nature).

Kesadaran masyarakat tidak hanya dalam mengonsumsi makanan sehari-sehari. Prinsip masyarakat yaitu lebih baik mencegah daripada mengobati tersebut, membuka peluang bisnis dibidang lain. Banyak masyarakat dalam membeli kebutuhannya tidak hanya makan nasi dan lauk saja. Kecendrungan mengonsumsi multivitamin tambahan suplemen makan sudah menjadi tradisi, khususnya kalangan menengah keatas. Obat yang dikenal adalah obat kimia (sintesis) dan obat alami (tradisional). Obat kimia dan obat alami mempunyai perbedaan. Obat alami dalam proses penyembuhannya membutuhkan waktu yang lebih lama, hal ini disebabkan belum adanya tambahan-tambahan zat lain yang dapat memberikan reaksi yang cepat. Obat alami ini biasanya mempunyai harga yang lebih rendah bila dibanding dengan obat kimia. 

Obat kimia adalah obat yang diolah sudah menggunakan teknologi yang lebih tinggi, ada tambahan bahan-bahan kimia lain dan umumnya harga lebih tinggi dari pada obat alami. Hal ini disebabkan adanya atribut-atribut tambahan lain seperti kemasan yang menarik, sertifikat, standarisasi serta harus melewati uji klinis terlebih dahulu. Kedua obat tersebut mempunyai keuntungan dan kelemahan. 

Banyak masyarakat berpindah dari konsumsi obat kimia ke obat alami dengan alasan memilih yang aman bagi kesehatan jangka panjang. Obat alami atau sering disebut sebagai obat tradisional terbagi menjadi tiga yaitu, jamu, obat herbal terstandar dan obat fitofarmaka. Jamu adalah ramuan yang dibuat dari bahan-bahan alam digunakan secara turun temurun, dipercaya berkhasiat berdasarkan pengalaman. Setingkat di atas jamu adalah herbal terstandar. Obat herbal terrstandar yaitu bahan jamu yang telah diuji secara ilmiah atau penelitian praklinik menggunakan hewan sebagai bahan uji mengenai efek dan manfaat. 

Hasil penelitian tersebut memenuhi kriteria aman, berkhasiat, bahan baku yang dipergunakan sudah mengikuti standarisasi sehingga aman digunakan dalam produk jadi dan memenuhi persyaratan mutu yang berlaku. Kategori tertinggi adalah fitofarmaka. Obat fitofarmaka yaitu obat yang memenuhi persyaratan aman, klaim khasiat terbukti berdasarkan uji klinik yang diterapkan pada manusia, bahan baku yang dipergunakan sudah mengikuti standarisasi dan memenuhi persyaratan mutu yang berlaku, karena itu obat tradisional fitofarmaka bukan kategori jamu biasa.




                                                                                                
BAB II
LANDASAN TEORI


A.    Pengertian dan Konsep Pemasaran
Definisi pemasaran menurut Kotler (2005), dapat dibedakan secara social dan manajerial. Secara sosial, pemasaran didefenisiskan sebagai proses social yang dengan proses tersebut individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.

Definisi pemasaran secara manajerial adalah, pemasaran sebagai seni menjual produk. Namun proses penjualan tersebut bukan merupakan bagian penting dari pemasaran. Penjual hanya merupakan puncak dari pemasaran.

Konsep pemasaran menurut Kotler (2005), menegaskan bahwa kunci untuk mencapai sasaran organisasi adalah perusahaan harus menjadi lebih efektif dibanding para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomonikasikan nilai pelanggan pada pasar sasaran yang terpilih. Konsep pemasaran berdiri di atas empat pilar yaitu, pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu, dan kemampuan menghasilkan laba. Konsep ini lebih menekankan kepada kepuasan pelanggan.
 
Pada awalnya perusahaan akan mencari tahu keinginan dan kebutuhan pelanggan kemudian perusahaan akan mencari tahu produk yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan tersebut. Keuntungan justru diharapkan akan diperoleh dari kepuasan konsumen yang nantinya akan membeli dalam jumlah banyak, terus menerus dan mungkin dengan harga yang menguntungkan.


B.     Strategi Pemasaran

Menurut Kotler (2005), strategi adalah suatu rencana permainan untuk mencapai sasaran yang diinginkan oleh perusahaan atau suatu unit bisnis. Strategi merupakan rencana yang disatukan, luas, dan terintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui strategi yang tepat dari suatu organisasi.

Tjiptono (2002) menyatakan bahwa setidaknya ada tiga lingkup strategi pemasaran yang banyak dijadikan acuan yaitu marketing strategies, marketing elemen strategies, product-market entry strategies. Marketing strategies berfokus pada variabel-variabel pemasaran seperti segmentasi pasar, identifikasi dan seleksi pasar sasaran, positioning dan bauran pemasaran. Marketing elemen strategies meliputi unsur individual bauran pemasaran, misalnya strategi promosi ’push versus pull’, strategi distribusi ’intensif, selectif atau eksklusif’, dan strategi penetapan harga ’penetrasi versus skimming price’. Sedangkan product-market entry strategies mencakup strategi mempertahankan pangsa pasar, memanen pangsa pasar atau pangsa pasar.

Menurut Porter (2005), membangun strategi pemasaran merupakan usaha untuk merumuskan formula mengenai usaha kompetisi bisnis, target yang seharusnya dicapai dan kebijaksanaan yang dibutuhkan untuk mencapai target tersebut. Terdapat empat kunci utama yang perlu dipertimbangkan oleh suatu perusahaan dalam menentukan strategi persaingan untuk mencapai kesuksesan, yaitu :
1.      Kekuatan dan kelemahan perusahaan
2.      Nilai SDM sebagai pelaksana kunci
3.      Peluang dan hambatan dalam industri
4.      Masyarakat dan sosial


C.    Segmentasi
Segmen pasar merupakan kelompok besar yang dapat diidentifikasikan dalam sebuah pasar. Perusahaan yang menetapkan segmented marketing menyadari bahwa pembeli berbeda-beda dalam keinginan, daya beli, lokasi geografis, perilaku pembelian dan juga kebiasaan pembelian mereka. Konsumen yang menjadi bagian dari suatu segmen diasumsikan cukup serupa dalam keinginan dan kebutuhan mereka, namun tidak sama.


D.    Identifikasi dan Seleksi Pasar Sasaran
Tahap selanjutnya setelah melakuakan segmentasi pasar adalah memilih pasar sasaran. Pada pasar sasaran inilah seluruh usaha pemasaran diarahkan. Pemilihan pasar sasaran juga akan menentukan bagaimana mengalokasi sumberdaya perusahaan yang diarahkan untuk program pemasaran, setelah melakukan segmentasi maka pemasar dapat memilih target market yang sesuai dengan tahap segmentasi tersebut.
Pemilihan pasar harus mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan dan pengalokasian sebaiknya dilakukan pada pasar yang memberikan keuntungan yang terbesar. Pemilihan pasar yang tidak baik merupakan pekerjaan yang sia-sia dan dapat merugikan perusahaan.


E.     Penentuan Posisi (Positioning)
Strategi positioning merupakan strategi yang berupaya menempatkan suatu merk pada bagian pasar dimana merek tersebut dapat diterima lebih baik daripada merk yang bersaing. Tujuan utama positioning adalah untuk menempatkan produk dipasar sehingga produk tersebut terpisah atau berbeda dengan merk-merk yang bersaing.


F.     Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran (marketing mix) menurut Kotler (2005) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran.

McCarthy dalam Kotler (2005) mengklasifikasikan alat-alat tersebut menjadi empat kelompok yang luas yang disebut empat P pemasaran : produk (product), harga (price), tempat (place) dan promosi (promotion).

1.      Produk
Produk merupakan elemen pertama dan paling penting dalam bauran pemasaran. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan. Produk dapat berupa uang atau jasa dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dimakan atau dikonsumsi sehingga dapat mencakup objek fisik, jasa, orang, tempat, organisasi dan gagasan.

Kotler dan Amstrong (2005), Strategi produk didefinisikan sebagai strategi yang dilaksanakan oleh suatu perusahaan yang berkaitan dengan produk yang dipasarkan. Strategi produk yang tepat akan menempatkan perusahaan dalam suatu posisi persaingan lebih unggul dari para pesaingnya. Penetapan promosi yang baik, penetapan harga yang sesuai dan distribusi yang luas, menjadi tidak ada artinya bila produknya sendiri tidak sesuai dengan harapan konsumen. Strategi produk membutuhkan pengambilan keputusan yang terkoordinasi atas bauran produk, lini produk, merk, pengemasan dan pelabelan.

2.      Harga
Menurut Kotler dan Amstrong (2005), harga adalah jumlah keseluruhan nilai yang dipertukarkan konsumen untuk manfaat yang didapatkan atau digunakan atas produk atau jasa. Harga juga merupakan satu-satunya elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, elemen-elemen lainnya menimbulkan biaya. Hal ini karena harga dapat diubah dengan cepat, tidak seperti ciri khas (feature) produk dan perjanjian distribusi.

Penetapan dan persaingan harga juga merupakan masalah nomor satu yang dihadapi perusahaan. Banyak perusahaan yang tidak menangani penetapan harga dengan baik. Kesalahan yang paling umum adalah penetapan harga yang terlalu berorientasi pada biaya, harga kurang sering direvisi untuk mengambil keuntungan dari perubahan pasar, harga ditetapkan secara independent dari bauran pemasaran lainnya dan bukan sebagai unsur intrinsik dari strategi penentuan posisi pasar serta harga kurang cukup bervariasi untuk berbagai macam produk, segmen pasar dan saat pembelian.

3.      Distribusi
Distribusi merupakan kegiatan yang dilakukan pemasar perusahaan agar produknya dapat sampai ke tangan konsumen. Suatu komoditi dikatakan sebagai suatu produk apabila ia berada pada tempat pada saat dibutuhkan oleh konsumen. Tanpa pendistribusian yang jelas, pemasaran suatu produk belum dikatakan berhasil. Untuk mendapatkan sistem pemasaran yang strategis, selain merancang produk, menetapkan harga yang sesuai dan didukung suatu promosi yang baik, perusahaan juga harus mentapkan strategi distribusi yang tepat.

Saluran pemasaran adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi. Ada beberapa saluran perantara yang bergerak dalam bidang distribusi antar lain agen, penyalur, distributor, pedagang besar dan pengecer. Secara umum, saluran pemasaran mempunyai fungsi yaitu, tempat, keputusan dan penetapan harga.

4.      Promosi
Menurut Kotler (2005), promosi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan oleh produsen untuk mengkomunikasikan manfaat dari produknya, membujuk dan mengungatkan para pelanggan agar membeli produk tersebut. Perusahaan harus mengalokasikan anggaran promosi diantara lima alat promosi yaitu, periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas, wiraniaga serta pemasaran langsung.

Dalam industri yang sama, berbagai perusahaan dapat sangat berbeda dalam cara mengalokasikan anggaran promosi mereka. Setiap alat promosi memiliki karakteristik dan biaya tersendiri yang unik.

a)      Periklanan
Periklanan menurut Kotler (2005), adalah segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa secara non personal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Periklanan dapat digunakan untuk membangun citra jangka panjang bagi suatu produk dan di sisi lain mampu mempercepat penjualan. Periklanan dapat secara efesien menjangkau berbagai pembeli yang tersebar geografis.

b)      Promosi Penjualan
Menurut Kotler (2005), promosi penjualan merupakan kumpulan alat-alat insentif yang beragam, sebagian berjangka pendek, dirancang untuk mendorong pembelian suatu produk atau jasa tertentu secara lebih cepat dan lebih besar oleh konsumen atau pedagang.

Promosi penjualan dapat berupa kupon, kontes atau undian, sample, tawaran pengembalian tunai atau rabat, garansi produk, percobaan gratis, harga premi dan sejenisnya. Perusahaan dapat menggunakan promosi penjualan untuk menciptakan tanggapan yang lebih kuat dan cepat.

c)      Hubungan Masyarakat dan Publisitas
Hubungan masyarakat melibatkan berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan atau menjaga citra perusahaan atau tiap produknya. Alat utama hubungan masyarakat adalah publikasi, peristiwa, berita, pidato, kegiatan pelayanan masyarakat dan media identitas. Pemasar cenderung kurang menggunakan hubungan masyarakat, tetapi program hubungan masyarakat yang direncanakan dengan baik dan dikoordinasikan dengan elemen bauran promosi yang lain dapat menjadi sangat efektif.

d)     Penjualan Personal
Penjualan personal merupakan alat promosi yang paling efektif dalam hal biaya. Penjualan personal bermanfaat untuk membangun preferensi, keyakinan dan tindakan pembeli.

e)      Pemasaran Langsung
Pemasaran langsung memiliki berbagai macam bentuk antara lain, surat langsung, pemasaran jarak jauh, pemasaran elektronik dan sebagainya. Keunggulannya adalah pesan biasanya ditujukan untuk orang tertentu, dapat dipersiapkan dengan cepat dan pesan dapat diubah tergantung dengan tanggapan orang tersebut.

Strategi promosi antara produk satu dengan produk lainnya dapat berbeda. Hal ini sangat terkait dengan karakteristik produk yang dipasarkan. Oleh karena itu, perusahaan seharusnya mengenal dan mendalami media promosi sebelum memilih strategi promosi yang akan digunakan. Dalam penetapan kebijakan promosi, perusahaan harus menentukan tujuan komunikasi, memilih media yang tepat, waktu penyampaian promosi dan penetapan anggaran promosi.


G.    Analisis Strategi Pemasaran
Keberhasilan bagian pemasaran sangat ditentukan oleh banyak aspek, baik didalam maupun di luar perusahaan. Analisis lingkungan perusahaan sangat penting dilakukan karena memberikan kesempatan kepada para perencana strategi untuk melakukan tanggapan pilihan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan. Selain itu, analisis ini bertujuan agar manajemen perusahaan memiliki kemampuan untuk dapat meramalkan perubahan yang mungkin terjadi, sehingga dapat mengantisipasi perubahan tersebut.
Aspek diluar perusahaan (eksternal), biasanya dibagi dalam dua pengelompokan utama. Kelompok pertama sering disebut dengan lingkungan makro, sedangkan kelompok kedua adalah lingkungan mikro. Elemen-elemen yang ada di dalam lingkungan luar ini saling memberikan pengaruh satu sama lain. Selain itu, elemen-elemen tersebut juga saling berpadu dengan kondisi internal di dalam perusahaan. Pengaruh tersebut pada akhirnya juga berdampak pada usaha kita mendapatkan, memuaskan dan mempertahankan pelanggan.

a)      Analisis Lingkungan Internal
Lingkungan internal merupakan suatu kondisi yang ada didalam perusahaan. Faktor internal perusahaan merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi arah dan tindakan perusahaan yang berasal dari kondisi intern perusahaan. Analisis lingkungan internal perusahaan terdiri atas kelemahan dan kekuatan perusahaan.

Menurut David (2006), aspek internal yang dikaji merupakan aspek bidang fungsional meliputi, aspek sumberdaya manusia, pemasaran, produksi dan operasi, keuangan dan akuntansi serta penelitian dan pengembanagan.

b)      Analisis Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal merupakan lingkungan memiliki dampak besar bagi para pelaku lingkungan internal.
Menurut Kotler dan Amstrong (2005), lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan mikro. Para pelaku pasar harus memberi perhatian yang besar terhadap kecenderungan dan perkembangan lingkungan itu serta melakukan penyesuaian sewaktu-waktu atas strategi pemasaran mereka.

c)      Lingkungan Makro
Lingkungan makro adalah kekuatan-kekuatan (forces) yang mempengaruhi perusahaan secara tidak langsung. Meskipun pengaruhnya sering tidak langsung, namun biasanya perubahan-perubahan yang terjadi di dalamnya sangat menetukan keputusan pemasaran dalam jangka panjang. Faktor-faktor yang termasuk dalam lingkungan makro adalah lingkungan demografis, lingkungan ekonomi, lingkungan alam, lingkungan teknologi, lingkungan hukum-politik dan lingkungan sosial budaya.

s  Lingkungan Demografis
Aspek ini merupakan segala sesuatu yang terkait dengan populasi manusia, mulai dari jumlah, kepadatan, lokasi, usia dan kelompok usia, ras, gender, pekerjaan dan berbagai ukuran lainnya. Berbagai gejala yang terjadi pada aspek ini dapat dimanfaatkan pemasar untuk dijadikan dasar dalam membuat strategi dan program pemasarannya.

s  Lingkungan Ekonomi
Faktor ini penting dalam aktivitas pemasaran, seperti Produk Domestik Bruto (PDB) yang pada akhirnya mempengaruhi pendapatan masyarakat. Dengan pemahaman yang kuat pada aspek ini, perusahaan dapat memahami dan akhirnya dapat menyiasati peluang pemasaran yang ada.

s  Lingkungan Alam
Lingkungan alam sangat dipengaruhi oleh ketersediaan bahan baku, peningkatan biaya energi dan tingkat polusi, serta perubahan peran pemerintah dalam perlindungan lingkungan hidup. Citra perusahaan dan produk, bisa terpengaruh oleh sikap dan perhatian perusahaan akan lingkungan alam.

s  Lingkungan Teknologi
Arena teknologi, para pemasar harus memperhitungkan percepatan perubahan teknologi, peluang inovasi, keragaman anggaran riset dan pengembangan, serta peningkatan peraturan pemerintah yang disebabkan oleh perubahan teknologi. Teknologi sangat penting dalam menetukan pola perilaku konsumen, selain itu memberikan keuntungan pada kemudahan operasi perusahaan serta kemudahan pelayanan. Selain itu, teknologi juga berperan dalam mengembangkan produk-produk baru dan peluang baru.

s  Lingkungan Hukum-Politik
Kondisi hukum dan politik dapat memberikan pengaruh meski sering kali tidak begitu nyata dirasakan. Lingkungan hukum dan politik sangat dipengaruhi oleh peraturan perundang-undangan yang mengatur praktik bisnis dan pada beragam kelompok yang mempunyai kepentingan khusus, bentuk-bentuk hukum, perundang-undangan, hingga badan atau instansi pemerintah yang mempengaruhi kinerja.

s  Lingkungan Sosial-Budaya
Dalam arena sosial dan budaya, para pemasar harus memahami pandangan orang terhadap diri, sesama, organisasi, masyarakat, alam sekitar dan alam semesta. Perusahaan harus memasarkan produk yang terkait dengan nilai pasar dan nilai sekunder masyarakat. Selain itu, para pemasar harus memikirkan dan mencari solusi atas kebutuhan sub-kultur yang berbeda-beda dalam masyarakat.

d)      Lingkungan Mikro
Lingkungan mikro mencakup para pelaku dekat yang terlibat dalam memproduksi, menyalurkan dan memposisiskan tawaran. Menurut Kotler, yang termasuk pelaku utama dalam lingkungan mikro adalah pelanggan, pesaing, perantar pemasaran dan pemasok. Elemen-elemen dalam lingkungan mikro memiliki pengaruh langsung pada aktivitas pemasaran perusahaan.

Pelanggan adalah individu dan rumah tangga yang membeli produk atau jasa untuk dikonsumsi untuk pribadi. Perusahaan perlu memahami profil pelanggan sehingga dapat memenuhi kebutuhan mereka secara tepat. Pesaing merupakan perusahaan lain yang menawarkan produk substitusinya. Perusahaan harus dapat memahami pola persaingan dalam industrinya agar dapat terus bertahan dan meningkatkan pertumbuhannya.
Perantara pemasaran adalah perusahaan atau pihak yang membantu untuk mempromosikan, menjual dan mendistribusikan barang-barang kepada pembeli akhir, misalnya reseller (peritel dan wholeseller), perusahaan distribusi, agen jasa pemasaran (perusahaan riset, biro iklan, media dan konsultan) dan perantara jasa keuangan (bank, kredit, asuransi).

Pemasok adalah perusahaan atau individu yang menyediakan sumberdaya yang dibutuhkan oleh perusahaan dan para pesaingnya untuk memproduksi barang dan jasa tertentu. Pemasok memegang peranan yang penting dalam menjamin suksesnya pemasaran. Keterlambatan pasokan barang misalnya bahan baku untuk produksi akan memberi dampak terhadap pemenuhan pemesanan perusahaan.







BAB III
PEMBAHASAN


A.    Sejarah Perusahaan
PT Dexa Medica merupakan perusahaan farmasi swasta yang aktif memproduksi obat-obatan kimia dan bahan alami. Didirikian pada tahun 1969 di Palembang oleh Rudy Soetikno seorang anggota TNI AD asal Magelang lulusan ITB yang sedang bertugas di Palembang. Pada awalnya Dexa Medica mengemban misi idealis Rudy Soetikno, karena termasuk prajurit semakin sulit melihat kota Palembang yang notabene sebagai ibukota provinsi, tetapi obat-obatan sangat langka. Selain itu sarana transportasi minim membuat masyarakat memperoleh obat-obatan. Sebagai lulusan jurusan Farmasi ITB, Rudy Soetikno tergerak menyediakan obat murah tapi bermutu tinggi. Obat-obatan yang diproduksi awalnya hanya memenuhi kebutuhan obat kalangan militer terutama TNI AD tempat Rudy bertugas. 

Jika ada kelebihan produksi, jangkauan pasarnya hanya sebatas Sumatra Selatan. Pada tahun 1970 produk Dexa Medica mulai dipasarkan lebih luas hingga keluar dari Sumatera Selatan. Tahun 1975, Rudy Soetikno mengajukan pensiun dini dari dinas ketentaraan dan kemudian mulai mengembangkan perusahaan farmasi yang didirikannya. Pemasaran yang awalnya hanya mencukupi kebutuhan Pulau Sumatera dikembangkan ke seluruh Indonesia melalui Pulau Jawa. 

Infrastruktur farmasi masih terbatas pada tahun 1970-an, Dexa Medica sebagai perusahaan tunggal menangani segalanya. Mulai dari manufakturing, pemasaran dan distribusi. Pada tahun 1980 pemerintah meluncurkan beleid yang mengharuskan produk farmasi didistribusikan oleh perusahaan yang berbeda, sehingga Dexa medica mendirikan anak perusahaan untuk menangani distribusi yakni AAM.

Awal berdirinya AAM hanya sebagai perpanjangan tangan perusahaan induk yakni PT Dexa Medica. Tugas AAM memperkenalkan dan menawarkan produk perusahaan induk kepada subdistributor sebanyak mungkin,tugas tersebut terus berlanjut meskipun kantor pemasaran pindah dari Palembang ke Jakarta. 

Produk dari PT Dexa Medica merupakan produk farmasi atau obat-obatan. Pada tahun 1993, PT Dexa Medica mulai mengekspor produknya untuk pertama kalinya yakni ke negara Myanmar. Tujuan ekspor PT Dexa Medica saat ini mencapai 15 negara, diantaranya adalah Vietnam, Kamboja, Philipina, Singapura, Malaysia, Sri Lanka, Hongkong, Nigeria, Polandia dan negara-negara yang ada di benua Afrika dan Eropa. Produk yang diekspor PT Dexa Medica lebih dari 50 merek antara lain, Boska, Medixon, Rhinos SR, Vometa, Stimuno, Gluvas, Triacef, Remopain, Ceftum, Cefrin dan Vectrin. 

PT Dexa Medica memperoleh penghargaan Primaniyartha Kategori Pembangun Merek Global dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 5 Oktober 2005. Penghargaan tersebut diperoleh karena PT Dexa Medica salah satu perusahaan non migas yang aktif melakukan ekspor. Adapun usaha yang dilakukan oleh PT Dexa Medica untuk membangun merek global antara lain melakukan ekspor secara aktif sejak tahun 1993, melakukan promosi di luar negeri, melaksanakan simposiuym di luar negeri, mengikuti misi dagang keluar negeri, memenuhi  current Good Manufacturing Practice(cGMP) dan mengembangkan teknologi farmasi terkini (new drug delivery system-NDDS).


B.     Visi dan Misi Perusahaan 

Perusahaan atau organisasi harus memiliki tujuan yang ingin dicapai. Untuk mencapainya, perusahaan harus memilki visi dan misi yang dikomunikasikan dan dikembangkan dengan baik kepada seluruh pihak di dalam perusahaan. PT Dexa Medica sebagai salah satu perusahaan farmasi terbesar memiliki visi dan misi sehingga sampai pada posisi saat ini. 

1.      Visi
Sebuah perusahaan yang berbakti paling depan dalam menyediakan nilai tambah yang signifikan bagi kepentingan setiap pelanggan dan mitra usahanya dengan selalu bekerja giat secara efektif, efisien dan berkesinambungan demi kesehatan bagi semua di tingkat nasional, regional dan global. 

2.      Misi
Melebarkan sayap dengan menciptakan produk berkualitras tinggi, sehingga dapat dikenal dengan identitas yang baik dalam artian produk dan image yang baik adalah merupakan kesatuan yang harus berjalan beriringan.


  1. Struktur Organisasi
Organisasi adalah suatu proses penetapan dan pembagian pekerjaan yang akan dilakukan, pembatasan tugas-tugas atau tanggung jawab serta wewenang yang memungkinkan orang orang dapat bekerja bersama-sama sefektif mungkin guna mencapai tujuan. Struktur organisasi yang dimiliki PT Dexa Medica bersifat fungsional. Struktur organisasi dapat dilihat pada lampiran 7. Adapun uraian tugas dari masing-masing jabatan pada struktur organisasi PT Dexa Medica, sebagai berikut :

  1. Direktur
a)      Menetukan pengambilan keputusan terakhir untuk internal perusahaan dan untuk mewakili nama perusahaan.
b)      Menetukan dan menerapkan strategi, tujuan utama dan kebijakan pengembangan usaha.
c)      Menyediakan rencana dan anggaran serta aliran kas keuangan perusahaan
d)     Menetapkan permodalan anggaran dan aliran kas keuangan perusahaan
e)      Menetapkan tugas, tanggung jawab dan wewenang setiap pejabat yang berada dibawah pimpinannya.
f)       Memberikan bimbingan dan pengarahan umum, saran-saran dan perintah kepada bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas masing-masing.
g)      Menentukan pengambilan keputusan terakhir untuk internal dan eksternal perusahaan dan untuk mewakili nama perusahaan.

  1. Manajer Perencanaan
a)      Mengatur dan bertanggung jawab secara keseluruhan pada kegiatan yang dijalankan baik didalam maupun di luar perusahaan menyangkut pengolahan produk mulai dari kegiatan teknis, aktifitas pabrik dan hal-hal yang mendukung produksi serta produk yang dihasilkan, mengatur kegiatan produksi, mengatur kegiatan planning production internal control, mengatur kegiatan personalia dan keadministrasian, ekspor impor dan logistic supervisor.

  1. Manajer Pemasaran
Manajer pemasaran bertanggung jawab atas seluruh kegiatan pemasaran produksi, mempekenalkan produk kepada pelanggan, melaksanakan survei pasar atas produk, merencanakan dan menyelenggarakan semua kegiatan pemasaran dan penjualan hasil produksi, menyelenggarakan semua kegiatan penelitian dan pengembangan pemasaran, mengikuti kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran misalnya seminar-seminar pemasaran dan melakukan kegiatan promosi melalui media cetak dan elektronik.

  1. Sekretaris
a)      Membantu plant manajer dalam hal teknis, administrasi aktivitas pabrik dan hal-hal yang mendukung produksi serta produk yang dihasilkan.

  1. Kepala Produksi
a)      Mengatur semua kegiatan produksi mulai dari bahan baku sampai ke bagian produksi kemudian dilakukan proses produksi sampai dengan produk jadi. Kepala produksi bekerjasama dengan engeneering staf dan production supervisor mencakup seluruh kegiatan produksi dan quality control.

  1. Planning Production Internal Control
a)      Merencanakan dan mengatur seluruh kegiatan produksi mulai dari komposisi bahan-bahan yang digunakan dalam proses pengolahan produksi dan bahan pendukung produksi lainya.

  1. Personalia and Administrasi Supervisor
a)      Bertugas untuk program kegiatan kepegawaian.
b)      Bertugas dalam mengurus kegiatan perekrutan, penempatan, penilaian prestasi kerja dan pemberhentian karyawan.
c)      Bertugas mengatur kegiatan yang berkaitan dengan keuangan seperti biaya yang dikeluarkan dan yang digunakan.

  1. Logistic Supervisor
a)      Bertanggung jawab dan melalukan dokumentasi yang baik terhadap stok barang masuk dan keluar dari areal perusahaan yang mendukung pengolahan dan pengiriman produk.

  1. Finance Manager
a)      Mengawasi pemasukan dan pengeluaran keuangan.
b)      Meminta laporan keuangan setiap bulan serta meneliti penyimpangan yang terjadi pada tiap anggaran keuangan tersebut.
c)      Bertindak sebagai penghubung kepada pihak ketiga, khususnya mengenai laporan pajak dan perbanka
d)     Merencanakan sumber-sumber keuangan, mengatur pengalokasian dan penggunaan dana-dana.
e)      Bertanggung jawab memberi informasi keuangan dan hasil produksi serta bertanggunag jawab atas kegiatan pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian laporan keuangan perusahaan.

  1. Production Supervisor
a)      Menganalisa dan menjaga kualitas terhadap bahan baku dan bahan pendukung produksi hingga produk menghasilkan kualitas yang sesuai.
b)      Mengoperasikan mesin proses produksi dan mesin pendukung produksi serta mengendalikan parameter operasi sesuai standart operating procedure. Production supervisor bekerja sama dengan engineering staf dalam menjalankan tugasnya.

  1. Enginering staf
a)      Menghitung anggaran perawatan mesin produksi secara keseluruhan dan mengendalikan efesiensi produksi. Merawat dan memperbaiki bangunan dan lingkungan pabrik secara keseluruhan.



  1. Produk
Bahan baku pembuatan Stimuno adalah Meniran (Phyllantus niruri). Meniran merupakan tanaman asli Indonesia yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Bahan dasar Stimuno dibudidayakan dengan teknologi modern sesuai standar Good Agriculture Practices (GAP) dan diproses sesuai standar. Cara pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Stimuno dijual dalam kemasan botol dan kapsul. Kemasan botol terdiri dari 60 ml dan 100 ml untuk anak-anak (diatas satu tahun). Kemasan kotak untuk orang dewasa berisi 10 kapsul. Setiap satu sendok takar (5 ml) sirup Stimuno mengandung 25 mg ekstrak Phyllanthus niruri dan setiap kapsul Stimuno mengandung 50 mg ekstrak Phyllanthus niruri.

Stimuno dikemas secara praktis, botol yang digunakan terbuat dari plastic yang tidak mudah pecah dan tidak akan terkontaminasi dengan syirup Stimuno. Sementara kemasan kapsul dikemas sepraktis mungkin sehingga mudah dibawa. Pengemasan untuk produk Stimuno menjadi perhatian perusahaan. Kemasan Stimuno dicantumkan komposisi, tanggal kadaluarsa, khasiat obat dan harga eceran tertinggi. Stimuno sudah memiliki izin dari departemen kesehatan dengan Dinkes.

Stimuno memperoleh beberapa penghargaan, antara lain sertifikat fitofarmaka (2004), Award Primaniyarta; Kategori Pembangun Merek Global (2005), Award BJ. Habibie Technology; Kategori Teknologi dan Kesehatan (2008), Anugerah Produk Asli Indonesia (2008) dan Most Recommended Brand (2009).



  1. Perbedaan Stimuno dengan Imunomodulator lain
  1. Stimuno
a)      Bahan dasar ekstrak Phyllanthus niruri
b)      Memperoleh sertifikat Fitofarmaka
c)      Aman digunakan jangka panjang
d)     Harga Murah
e)      Bekerja pada lapisan sistem imun : imun spesifik dan non spesifik
  1. Stimuno Imunomodulator lain
a)      Bahan dasar Echinacea
b)      Bukan produk fitofarmaka
c)      Penggunaan jangka panjang menyebabkan tubuh resisten terhadap Echinacea sehingga obat tidak berfungsi lagi.
d)     Harga mahal
e)      Hanya bekerja pada sistem non spesifik

Harga merupakan satu-satunya komponen dalam bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan. Perusahaan perlu melakukan penetapan harga secara tepat dengan memperhatikan berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Metode penetapan harga Stimuno berbasis biaya (cost based). Perusahaan mencantumkan harga eceran tertinggi (HET) pada kemasan, sehingga distributor tidak sembarangan memberikan harga pada konsumen. Pihak perusahaan menjual Stimuno jauh dibawah HET dengan pertimbangan distributor dapat menghitung biaya pendistribusian tanpa harus merugikan mereka, mengingat lokasi pemasaran tidak sama.

Harga Stimuno dibawah harga IM lain karena bahan baku yang banyak tersedia di Indonesia, sehingga pengadaan bahan baku tidak banyak membutuhkan biaya dengan kata lain tidak perlu diimpor. Selain itu komposisi Stimuno 100 persen terbuat dari tanaman Meniran, sehingga tidak membutuhkan tambahan bahan lain yang otomatis mengurangi biaya produksi. Saat ini perusahaan menjual Stimuno kapsul isi 10 blister seharga Rp.22.000, Stimuno sirup 60 ml seharga Rp. 16.000 dan Stimuno sirup 100 ml seharga Rp 18.000.



  1. Perbandingan Harga Imunomodulator
  1. Stimuno Dexa Medica Ekstrak kering Pyillanthusniruri L.
a)      Kapsul isi 10 Rp. 22.000
b)      Sirup isi 60ml Rp. 16.000
c)      Sirup isi 100 ml Rp. 18.000
  1. Imboost Soho Echinacea purpurea 250 mg, zinc picolinate 10 mg, black elderberry 400 mg.
a)      Tablet isi 10 Rp. 35.000
  1. Fituno Kimia Farma Echinacea 150 mg, Norindae fruktus juice 50 mg, Phyllanty 100 mg, Vitamin B1 10 mg.
a)      Kaplet isi 30 Rp. 65.000
  1. Biofos Meprofarm Echinacea 250 mg, Kurkuminoid 2 mg, frukto oligosakarida 300 mg, taurin 100 mg.
a)      Sirup 60 ml Rp. 30.000
  1. Eftian Pharos Echinacea 500 mg, zink 5 mg, selenium 15 mg.
a)      Sirup 60 ml Rp. 33.000



  1. Jenis Imunomodulator Di Pasaran
  1. Divens Dexa Medica Ekstrak pyillanthus niruri L
  2. Elanos Kalbe Farma Echinacea 250 mg, vitamin C 100 mg, blackelderberry 400 mg, zink 5 mg.
  3. Hemaviton Echinacea, Tempo Scan Pasific Echinacea 150 mg, vitamin C 500 mg, ginseng 20mg, royal jelly 2 mg, zink 10 mg,beta-caroten 2500 iu, vitamin B 10 mg.
  4. Hepium Landsom Pyillanthus niruri 300 mg, curcuma 100 mg.
  5. Imudator Pyridam Polinacea 200 mg, zink 10 mg, phyllanthus niruri 50mg, jamur reisi 250 mg.
  6. Imulan Soho Phyllanthus niruri 50 mg, curcuma 300 mg, selenium20 mg.
  7. Norflam Solas Echinacea 200 mg, vitamin B 100 mg.
  8. Primunox Solas Echinacea 300 mg, pyillanthus niruri L 50 mg.
  9. Proimbus Meprofarm Echinacea 170 mg, jamur reisi 85 mg, ca-pantotenat15 mg.
  10. Proza Landsom Echinacea 250 mg, vitamin C 250 mg, zink 10 mg.
  11. Stamino Tropica Mas Farma Echinacea 250 mg, vitanim C 60 mg, L-glutamin 500mg
  12. Starmuno Kalbe Polinacea 200 mg, black elderberry 50 mg, vitamin C100 mg, zink 5 mg.
  13. Tribost Ethica Echinacea 500 mg, black elderberry 400 mg, pyillanthus niruri 100 mg.



  1. Distribusi
Setiap perusahaan perlu melakukan distribusi sebagai kelanjutan dari kegiatan produksi yang dilakukannya. Dalam melakukan distribusi, perusahaan dapat melakukan distribusi langsung kepada konsumen maupun menggunakan perantara distrinusi. Perantara distribusi ini tidak hanya bermanfaat sebagai penghubung antar konsumen dan perusahaan dalam banyak hal aksesbilitas terhadap produk, tetapi juga akses informasi yang terkait dengan produk.

Saat ini Dexa Medica melakukan distribusi menggunakan perantara maupun langsung. Distribusi melalui perantara dengan mengirim Stimuno ke apotik-apotik, toko obat, swalayan dan super market yang ada di Indonesia. Distribusi langsung dengan mengirimkan Stimuno ke toko obat yang dimiliki oleh perusahaan dimana di toko tersebut dijual obat-obatan hasil produksi Dexa Medica.


  1. Promosi
Promosi merupakan kegiatan mengkomunikasikan manfaat dan mengingatkan, mengajak konsumen untuk membeli produk suatu perusahaan. Kegiatan promosi merupakan kegiatan yang paling penting karena melalui kegiatan ini produk ataupun jasa yang dihasilkan perusahaan dapat dikenal oleh masyarakat. Ada berbagai bentuk promosi yang dapat dilakukan perusahaan seperti melalui iklan, penjualan personal, pemasaran langsung, hubungan masyarakat dan promosi penjualan.

Masyarakat masih banyak belum paham definisi dari sistem imun, sehingga dalam kegiatan promosi Stimuno lebih bersifat edukasi. Promosi edukasi yang berkesinambungan, diharapkan masyarakat lebih paham tentang sistem imunitas tubuh, lebih peduli terhadap kesehatan dan selanjutnya mengenal Stimuno yang bermanfaat sebagai penguat sistem imun. Selama ini Stimuno melakukan promosi dengan melakukan acara-acara yang berkaitan dengan kreativitas anak, misalnya dengan mengadakan lomba menggambar, menanam tanaman obat massal, mencuci tangan massal di sekolah-sekolah dan lomba senam untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).

Acara ini diadakan mengingat salah satu target Stimuno adalah anak-anak, yaitu Stimuno sirup. Selain gencar mengadakan acara untuk anak-anak, Stimuno juga memasang iklan melalui televisi. Mengingat Stimuno merupakan merek baru di pasaran bebas, sedangkan promosi melalui televisi akan dilihat oleh seluruh lapisan masyarakat yang daya tangkapnya berbeda, maka iklan yang ditampilkan benar-benar mudah dimengerti oleh khalayak umum. Keputusan perusahaan mengalihkan Stimuno dari jalur resep dokter menjadi produk yang dijual bebas merupakan suatu usaha besar.

Perbedaan biaya antara jalur resep dokter dan pasaran bebas adalah jika melalui resep dokter setiap biaya yang dikeluarkan untuk promosi Stimuno dapat dikalkulasi dengan berapa barang yang akan diterima kembali, sedangkan jalur pasaran bebas perusahaan harus mengeluarkan biaya yang banyak untuk memperoleh hasil yang belum jelas dan pasti.

Resiko yang dihadapi dalam memasarkan Stimuno melalui pasaran bebas tidak dipermasalahkan perusahaan. Perusahaan melakukan perubahan pemasaran tersebut bertujuan untuk mengincar pasar yang lebih besar dengan memberi akses lebih luas kepada konsumen untuk memperoleh Stimuno tanpa harus ke dokter terlebih dahulu. Selain itu, perusahaan yakin akan memperoleh hasil yang banyak mengingat Stimuno adalah IM pertama masuk jalur pasaran bebas dan pesaing juga masih sangat sedikit.

Saat ini perusahaan berkonsentrasi mensosialisasikan Stimuno Sirup di kalangan ibu-ibu. Hal ini disebabkan karena pasar utama Stimuno adalah anak-anak umur setahun lebih.



J.      Keunggulan Stimuno
Tidak seperti vitamin yang hanya membantu meningkatkan daya tahan tubuh (imune booster). Stimuno bekerja langsung memperkuat sistem imun dengan memperbanyak produksi antibodi seperti tentara yang menjaga benteng pertahanan tubuh (imuno modulator). Pada orang sehat, sistem imun yang kuat akan mencegah penyakit dan pada orang yang susah terserang penyakit, sistem imun yang diperkuat akan membantu mempercepat penyembuhan
  • Mengaktifkan semua lapisan sistem imun. Stimuno bekerja mengaktifkan sistem imun non-spesifik dan sistem imun spesifik
  • Satu-satunya imunomodulator dengan standar FITOFARMAKA (telah uji klinik)
  • Meniran (Phylanthus niruri) sebagai bahan dasar stimuno dibudidayakan dengan teknologi modern mengikuti standar GAP (Good Agriculture Practices) dan diproses mengikuti standar c-GMP (current-Good Manufacturing Practices) dan CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) sesuai standar industri farmasi
  • Aman. STIMUNO aman digunakan untuk pemakaian jangka panjang dan dapat dikonsumsi bersama dengan obat atau vitamin
  • Dipercaya oleh para dokter. STIMUNO sudah diresepkan dokter dengan baik selama 5 tahun.




BAB IV
ANALISA SWOT


A.    Matriks SWOT

Matriks Strengths-Weakness-Oppotunities-Threats (SWOT) adalah alat untuk mencocokkan yang penting untuk membantu manajer mengembangkan empat tipe strategi yaitu SO (menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memafaatkan peluang eksternal), WO (memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal), ST (menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau mengurangi pengaruh dari ancaman eksternal) dan WT (pengurangan kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal). 

Mencocokkan faktor internal dan eksternal kunci adalah bagian paling sulit dalam mengembangkan matriks SWOT dan membutuhkan penilaian yang baik. Dalam mencocokkan faktor tersebut tidak ada pencocokan yang terbaik. 

Menurut Kartajaya (1996), kekuatan dan kelemahan merupakan hasil dari komparasi antara perusahaan dengan pesaing. Sedangkan yang disebut dengan opportunity dan threat adalah kesempatan dan ancaman apapun yang akan mempengaruhi naik turunnya bisnis.

Menurut Kartajaya (1996), unsur ”O” dan ”T” dalam analisa SWOT sangat erat kaitannya dengan konsep usership. Konsep ini terdiri dari tiga unsur yaitu ”user”, ”uses” dan ”usage”. User adalah pemakai produk atau jasa perusahaan. Uses adalah jenis pemakaian, atau dipakai untuk apa saja atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Sedangkan usage adalah frekuensi pemakaian sehubungan dengan uses. Perubahan apapun dilingkungan yang tidak punya pengaruh langsung terhadap usership, maka belum dapat dikatakan sebagai opportunity dan threat. Jadi analisis SWOT sangat erat hubungannya dengan  Company-Competitor-Custamer dan Opportunitydan tentu mengamati perubahan-perubahan dan dampak pada usership custamer.


  1. Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan Stimuno
Aspek Kekuatan

  1. Pemasaran Kualitas Stimuno baik (produk fitofarmaka,bahan alami, aman digunakan jangka panjang)
  2. Kemasan produk praktis
  3. Harga relatif murah
  4. Terbukti berkhasiat
  5. Memperoleh pengakuan dari berbagai kalangan dengan diberikannya penghargaan
  6. Sumberdaya manusia unggul dan aktif melakukan penelitian dan pengembangan SDM yang profesional dan diberi pelatihan khusus untuk meningkatkan kinerja.
  7. Produksi dan operasi menggunakan teknologi modern, memiliki alat operasional lengkap dan canggih
  8. Sudah mengikuti standar proses produksi yang ditetapkan Penelitian dan Pengembangan
  9. Aktif melakukan penelitian dan pengembangan

Aspek Kelemahan

  1. Promosi melalui televisi tidak kontiniu
  2. Merek belum terkenal


  1. Identifikasi Peluang dan Ancaman
Analisis terhadap lingkungan eksternal menghasilkan sejumlah peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Peluang dan ancaman tersebut diperoleh dari analisis faktor-faktor demografi, hukum dan politik, ekonomi, lingkungan alam, teknologi, sosial budaya serta lingkungan eksternal dari produk Stimuno.

Aspek Peluang

  1. Lingkungan alam
  2. Keanekaragaman tanaman obat tumbuh subur di Indonesia, salah satunya Meniran
  3. Teknologi Proses produksi dan alat yang digunakan sangat modern
  4. Menggunakan standar produksi yang ditetapkan pemerintah
  5. Hukum dan Politik Kebijakan pemerintah mendukung penggunaan obat berbahan dasar alami
  6. Sosial, Budaya dan Demografi Masyarakat percaya tanaman obat berkhasiat yang dibuktikan secara turun temurun
  7. Pelanggan Konsumen adalah orang yang sadar mencegah lebih baik daripada mengobati yakni kalangan menengah keatas

Aspek Ancaman

  1. Ekonomi kenaikan harga obat berbahan dasar kimia (produk substitusi)
  2. Daya beli konsumen menurun
  3. Gaya hidup masyarakat yang cenderung mengonsumsi yang alami (back to nature)
  4. Pola hidup masyarakat yang menyukai yang praktis
  5. Masyarakat cenderung ingin menginginkan respon cepat dari obat, sedangkan obat berbahan alami cenderung lambat.
  6. Kesadaran masyarakat masih kurang terhadap pentingnya mencegah daripada mengobati kesehatan
  1. Konsumen memilki banyak pilihan dari merek lain
  2. Pesaing Memiliki daya saing tinggi dengan menawarkan keunggulan yang banyak dibanding pesaing
  3. Jumlah merek sejenis semakin banyak
  4. Pemasok Meniran sebagai bahan baku dibudidayakan oleh perusahaan untuk menjamin ketersediaan bahan baku tersebut 
  1. Matriks SWOT PT Dexa Medica
Faktor internal dan eksternal kekuatan (Strengths - S)
  1. Kualitas produk
  2. Harga relatif murah dan kemasan produk praktis
  3. Memperoleh pengakuan dan penghargaan dari berbagai instansi
  4. Aktif melakukan penelitian dan pengembangan SDM yang profesional dan diberi pelatihan khusus untuk meningkatkatkan kinerja
  5.  Memiliki alat produksi yang lengkap dan canggih
  6. Mengikuti standar proses produksi yang ditetapkan

Faktor internal dan eksternal kelemahan (Weakness – W)
  1. Promosi relatif sedikit
  2. Produk kurang dikenal

Faktor internal dan eksternal peluang (Oppotunities – O)
  1. Harga produk substitusi meningkat
  2. Ketersediaan bahan baku
  3. Teknologi modern
  4. Kebijakan pemerintah mendukung penggunaan obat berbahan dasar alami
  5. Tradisi masyarakat menggunakan obat tradisional
  6. Gaya hidup back to nature

Faktor internal dan eksternal ancaman (Threats – T)
  1. Daya beli konsumen menurun
  2. Anggapan bahwa obat berbahan alami kurang bermanfaat dibanding obat kimia
  3. Kesadaran masyarakat kurang terhadap pentingnya mencegah daripada mengobati penyakit
  4. Banyaknya produk subtitusi


  1. STRATEGI S – O
  1. Mempertahankan kualitas dan harga
Stimuno merupakan sistem penguat imun yang memiliki harga paling murah diantara sistem penguat imun yang lain. Menurunnya daya beli konsumen dapat disiasati dengan mempertahankan harga. Untuk mempertahankan harga, perusahaan harus meminimumkan biaya produksi tanpa harus mengurangi kualitas Stimuno itu sendiri. Stimuno berbahan dasar alami yang banyak tumbuh di Indonesia juga memungkinkan untuk penghematan biaya produksi yaitu dengan pengadaan bahan baku yang tidak perlu diimpor. Harga yang tetap murah di tengah kenaikan harga bahan pokok dan obat-obatan berbahan dasar kimia akan membuat Stimuno semakin kuat dan menguasai pasar sistem Penguat imun tersebut.

  1. Memperluas pemasaran
Kualitas Stimuno telah dibuktikan dengan berbagai penelitian dan telah memperoleh pengakuan dari pemerintah dengan diberikannya beberapa penghargaan. Teknologi yang digunakan serta proses produksinya juga telah mengikuti standar yang ditetapkan oleh pemerintah, sehingga penggunaan Stimuno dapat dipastikan aman. Namun adakalanya konsumen kesulitan menemukan Stimuno, dengan banyaknya slogan yang mengajak untuk mengonsumsi makanan berbahan dasar alami, setidaknya merupakan kekuatan Stimuno. Didukung bahwa kenyataan obat kimia yang sebelumnya mendapat tempat di hati konsumen sudah semakin mahal. Hal tersebut menjadi peluang Stimuno jika pengadaannya tersedia di toko-toko, tidak hanya di apotik dan took khusus obat saja.



  1. STRATEGI W – O
  1. Meningkatkan promosi
Strategi ini dilakukan terutama untuk menjelaskan kepada masyarakat pentingnya menjaga kesehatan sebelum sakit, menguatkan sistem pertahanan tubuh dan mengenalkan Stimuno sebagai penguat sistem imun itu sendiri. Hal ini penting dilakukan karena dengan dikenalnya Stimuno oleh masyarakat maka akan berpengaruh terhadap permintaan Stimuno. Kenyataan di lapang saat ini sebagian besar masyarakat belum mengenal Stimuno apalagi fungsinya sebagai penguat sistem imun. Keunggulan yang dimiliki Stimuno sudah seharusnya menjadi pilihan banyak konsumen, namun konsumen memilih produk sejenis lainnya.

Hal ini disebabkan belum kuatnya merek Stimuno di benak konsumen, konsumen cenderung memilih produk yang sudah dan sering diiklankan di televisi. Selama ini Stimuno dipromosikan kebanyakan melalui event-event yang tidak diliput oleh televisi, sehingga masyarakat yang tidak mengikuti event tersebut tidak mengetahui apa yang ditawarkan oleh pihak perusahaan. Promosi melalui televisi yang terus menerus dan sering akan sangat berperan dalam mengenalkan Stimuno, dan diharapkan semua lapisan masyarakat akan mengetahui secara merata.

Hal penting yang harus diperhatikan dalam mengiklankan suatu produk adalah kejelasan maksud dari iklan tersebut. Mengingat jangkauan iklan televisis sangat luas dan disaksikan semua lapisan masyarakat dimana pola pikir dan daya tangkap masing-masing orang berbeda. Biaya yang dikeluarkan akan semakin banyak mengingat promosi melalui televise lebih mahal dibanding promosi melalui jalur lain. Hasil yang akan diperoleh juga akan jauh lebih banyak, mengingat permasalahan yang ada di lapang saat ini adalah konsumen tidak mengenal Stimuno.



  1. STRATEGI S–T
  1. Bersaing menetapkan harga yang lebih kompetitif
Stimuno memiliki pesaing yang lebih terkenal di benak masyarkat. Harga yang ditawarkan oleh pesaing tersebut lebih mahal karena selain bahan dari alam produk tersebut memilki campuran kimia yang biasanya diimpor. Saat ini daya beli konsumen semakin menurun, Stimuno yang berbahan dasar alami sudah pasti lebih murah dari produk pesaing tersebut. Hal ini menjadi peluang Stimuno untuk lebih memenangkan persaingan. Meyakinkan masyarakat bahwa obat berbahan alami jauh lebih aman dibanding obat barbahan kimia akan perlahan menyadarkan masyarakat ditambah dukungan dari pemerintah yang menyarankan untuk menggunakan sesuatu yang alami. Meyakinkan konsumen bahwa Stimuno berkhasiat dan aman digunakan juga sangat penting.

Strategi dilakukan untuk memberitahu konsumen bahwa obat tardisional sangat berkhasiat jika komposisi dan proses produksinya sudah mengikuti standar. Selama ini konsumen tahu bahwa obat berbahan alami hanya tidak semanjur obat kimia, hal ini disebabkan proses penyembuhan obat alami cenderung lama. Selain itu konsumen juga ragu akan keamanan obat alami melihat maraknya obat alami tapi mengandung bahan berbahaya. Stimuno disini merupakan obat alami namun proses pembuatannya sama seperti pembuatan obat kimia dan sudah diuji oleh BPOM dan terbukti aman.

Proses untuk meyakinkan masyarakat dapat didukung dengan menjelaskan bahwa Stimuno telah menerima beberapa penghargaan sebagai bukti keamanannya.



  1. STRATEGI W-T
  1. Melakukan riset pasar untuk mengetahui strategi pemasaran yang lebih baik
Stimuno merupakan produk yang selama ini jalur pemasarannya melalui resep dokter dan lima tahun terakhir telah dijual bebas. Meningkatkan permintaan harus diiringi dengan strategi pemasaran yang tepat sasaran. Caranya dengan survei ke lapang apa kendala dan keinginan konsumen. Strategi pemasaran harus selalu diubah mengingat produk yang dijual bebas akan lebih fleksibel dan cenderung mengikuti keinginan konsumen yang berubah-ubah.

Dengan berubah-ubahnya keinginan konsumen maka strategi juga pasti terus berubah. Disini perusahaan harus jeli melihat strategi mana yang cocok dipakai untuk kondisi tertentu. Memperkuat merek agar konsumen lebih kenal juga penting dilakukan. Hasil pengamatan dilapang, masyarak sebagian besar tidak mengenal Stimuno dan belum pernah mencobanya. Strategi untuk menanggulangi hal tersebut adalah dengan memperkuat merek Stimuno itu sendiri.

Permintaan masyarakat terhadap Stimuno bukan karena mengenal dan tahu fungsi Stimuno tapi dikarenakan ada dalam resep dokter sehingga mereka membelinya. Salah satu cara untuk memperkuat merek Stimuno dengan promosi yang rutin dan dapat dipahami oleh masyarakat.



I.       Tabel SWOT




FAKTOR INTERNAL









FAKTOR INTERNAL
KEKUATAN
KELEMAHAN




(STRENGTHS - S)
(WEAKNESS - W)



1. Kualitas produk
1.  Promosi relatif sedikit



2. Harga relatif murah dan
2.  Produk kurang dikenal



kemasan produk praktis




3. Memperoleh pengakuan dan




penghargaan dari berbagai




instansi




4. Aktif melakukan penelitian




dan pengembangan



FAKTOR EKSTERNAL
5. SDM yang profesional dan




diberi pelatihan khusus untuk




meningkatkatkan kinerja




6. Memilki alat produksi yang




lengkap dan canggih




7. Mengikuti standar proses




produksi yang ditetapkan























PELUANG
STRATEGI  S – O
STRATEGI W – O


(OPPORTUNITIES - O)
1. Mempertahankan kualitas dan
1. Meningkatkan promosi


1. Harga produk substitusi
harga



meningkat




2. Ketersediaan bahan baku
2. Memperluas pemasaran



1. Teknologi modern




2. Kebijakan pemerintah




mendukung penggunaan




obat berbahan dasar alami




3. Tradisi masyarakat




menggunakan obat




tradisional




4. Gaya hidup back to nature









ANCAMAN (THREATS - T)
STRATEGI S – T
STRATEGI W – T


1. Daya beli konsumen
1. Mempertahankan harga yang
1. Melakukan riset pasar


menurun
murah serta memberi
untuk mengetahui


2. Anggapan bahwa obat

sosialisasi mengenai lebih


berbahan alami kurang

pentingnya mencegah dari


bermanfaat dibanding obat

pada mengobati


kimia




3. Kesadaran masyarakat




kurang terhadap pentingnya




mencegah daripada




mengobati penyakit




4.Banyaknya produk subtitusi