Selasa, 25 Januari 2011

EKONOMI KOPERASI


sejarah

CONTOH PERBANDINGAN PRODUK
( TEH BOTOL SOSRO DENGAN PRODUK LAIN YANG SEJENIS)

1.      Sejarah
SOSRO merupakan pelopor produk teh siap minum dalam kemasan yang pertama di Indonesia. Nama SOSRO diambil dari nama keluarga pendirinya yakni SOSRODJOJO. Tahun 1940, Keluarga Sosrodjojo memulai usahanya di sebuah kota kecil bernama Slawi di Jawa Tengah. Pada saat memulai bisnisnya, produk yang dijual adalah teh kering dengan merek Teh Cap Botol dimana daerah penyebarannya masih di seputar wilayah Jawa Tengah.
Tahun 1953, Keluarga Sosrodjojo mulai memperluas bisnisnya dengan merambah ke ibukota Jakarta untuk memperkenalkan produk Teh Cap Botol yang sudah sangat terkenal di daerah Jawa Tengah. Perjalanan memperkenalkan produk Teh Cap Botol ini dimulai dengan melakukan strategi CICIP RASA (product sampling) ke beberapa pasar di kota Jakarta.
Awalnya, datang ke pasar-pasar untuk memperkenalkan Teh Cap Botol dengan cara memasak dan menyeduh teh langsung di tempat, setelah seduhan tersebut siap, teh tersebut dibagikan kepada orang-orang yang ada di pasar. Tetapi cara ini kurang berhasil karena teh yang telah diseduh terlalu panas dan proses penyajiannya terlampau lama sehingga pengunjung di pasar yang ingin mencicipinya tidak sabar menunggu.
Cara kedua, teh tidak lagi diseduh langsung di pasar, tetapi dimasukkan kedalam panci-panci besar untuk selanjutnya dibawa ke pasar dengan menggunakan mobil bak terbuka. Lagi-lagi cara ini kurang berhasil karena teh yang dibawa, sebagian besar tumpah dalam perjalanan dari kantor ke pasar. Hal ini disebabkan pada saat tersebut jalanan di kota Jakarta masih berlubang dan belum sebagus sekarang.
Akhirnya muncul ide untuk membawa teh yang telah diseduh di kantor, dikemas kedalam botol yang sudah dibersihkan. Ternyata cara ini cukup menarik minat pengunjung karena selain praktis juga bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu menunggu tehnya dimasak seperti cara sebelumnya.
Pada tahun 1969 muncul gagasan untuk menjual teh siap minum (ready to drink tea) dalam kemasan botol, dan pada tahun 1974 didirikan PT SINAR SOSRO yang merupakan pabrik teh siap minum dalam kemasan botol pertama di Indonesia dan di dunia.
2.      Produk
Salah satu produk unggulan PT. SINAR SOSRO adalah Tehbotol Sosro kemasan botol beling atau sering disebut RGB (Returnable Glass Bottle). Tehbotol Sosro kemasan botol beling merupakan produk teh siap minum yang pertama di Indonesia dan di Dunia yang sudah diluncurkan sejak Tahun 1974.
Untuk memenuhi kebutuhan pecintanya dimanapun berada, Tehbotol Sosro dengan inovasinya sampai dengan tahun 2008 ini telah memiliki banyak pilihan kemasan produk yaitu :
  • Kemasan botol beling (Returnable Glass Bottle) dengan volume 220ml.
  • Kemasan pouch dengan volume 150ml
Inovasi terbaru dari produk Tehbotol Sosro adalah Tehbotol Sosro Less Sugar yang telah diluncurkan pada tanggal 20 Agustus 2008. Produk ini tersedia dalam kemasan PET volume 500ml dan kemasan kotak (Tetra Pak) volume 250ml.
3.      Perencanaan Barang
Produsen teh botol sosro merancang kemasan produk ini dengan sangat menarik dengan berbagai macam wadah, seperti botol beling, kemasan kotak atau tetra pak, dan botol plastik. Kemasan botol beling biasanya digunakan oleh pedagang-pedagang pinggir jalan dan tempat-tempat yang menjual makanan, namun kemasan ini hanya dapat dinikmati ditempat dan tidak bisa dibawa kemana-mana, karena bahan dari botol tersebut yang tidak memungkinkan keadaan karena jika jatuh akan pecah. Lain dengan kemasan kotak atau tetra pak dan botol plastik, kemasan ini sangat praktis jika dibawa-bawa dan konsumen tidak perlu khawatir dengan pecahnya beling pada bagian kemasan, karena kemasan ini tidak terbuat dari beling.

4.      Penetapan Harga
Harga yang ditetapkan produsen untuk produk teh botol sosro tidak terlalu mahal dan relatif murah. Produsen melakukan hal ini agar para konsumen tetap menyukai produk ini dengan harga yang sesuai dengan keadaan ekonomi mereka.
5.      Program Promosi
Program promosi yang dilakukan produsen teh botol sosro, biasanya pada media audio visual. Namun produk ini sangat dikenal oleh masyarakat sehingga produsen produk ini tidak perlu susah payah mempromosikan produknya, karena para konsumen banyak yang meminati produk ini.
6.      Saluran Distribusi
Saluran distribusi produk ini biasanya disalurkan ke tempat-tempat umum yang banyak menjual makanan dan warung-warung pinggir jalan. Hal ini dilakukan produsen karena pada tempat-tempat tersebut sangat mudah dalam memasarkan produknya.

Referensi : www.google.com