Minggu, 06 Mei 2012

TUGAS VII KOMPUTERISASI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN


TRANSFER


1.      Pengertian Transfer

Transfer adalah pemindahan uang dalam jumlah tertentu yang dilakukan oleh sebuah bank atas perintah pihak ketiga kepada bank lain agar membayarkan uang tersebut kepada pihak yang ditunjuk oleh pihak ketiga tersebut. Pemindahan uang tidak dilakukan secara fisik atau visual, tetapi dengan pemberitahuan melalui telegram, surat, wesel tunjuk diantara sesama kantornya.

Transfer adalah suatu pelayanan yang diberikan oleh bank kepada masyarakat dengan bersedia melakukan amanat nasabah untuk mengirimkan sejumlah uang baik dalam rupiah maupun dalam valuta asing yang ditujukan pada pihak lain perorangan maupun lembaga perusahaan di tempat lain dalam negeri maupun luar negeri.


2.      Jenis-Jenis Transfer

a.       Transfer Masuk (Incoming Transfer)
Transfer masuk adalah bank menerima amanat dari cabangnya atau bukan untuk membayar sejumlah uang baik tunai maupun pemindahbukuan kepada nasabah atau bukan baik dalam negeri maupun luar negeri, dimana pembayaran tersebut bersifat pasif.

b.      Transfer Keluar (Outgoing Transfer)
Transfer keluar adalah amanat dari nasabah kepada bank untuk melakukan pengiriman uang kepada nasabah atau bukan baik dalam negeri maupun luar negeri, dimana bank pelaksana bersifat aktif.


3.      Sarana-sarana Yang Digunakan Untuk Transfer

Dalam dunia perbankan modern, pemindahan uang dilakukan melalui sarana :

a.       By Teletransmission (Telegrafic Transfer/Telegrafic Payment Order)
Pengiriman uang yang dilakukan dengan menggunakan sarana telex/facsimile.
b.      By Mail / Mail Transfer
Pengiriman uang secara tertulis.

Mail Transfer dibedakan atas tiga jenis, yaitu :
a.       Mail Payment Order
b.      Nota Lalulintas Giro (Nota kredit yang dikirim keluar melalui kliring)
c.       Wesel (Draft), yaitu bukti alat pembayaran yang dapat dicairkan setiap saat pada cabang lain atau suatu bank koresponden untuk keuntungan pihak yang namanya tercantum dalam wesel.


4.      Keuntungan Transfer

a.       Bagi Bank
i.                    Biaya Kirim
ii.                  Biaya Provisi dan KomisiPelayanan Kepada Nasabah

b.      Bagi Nasabah
i.                    Lebih Cepat
ii.                  Aman Sampai Tujuan
iii.                Prosedur Murah dan Mudah


Referensi :
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/388/jbptunikompp-gdl-rahmawahdi-19362-14-pertemua-k.pdf

TUGAS VI KOMPUTERISASI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN


BENTUK DAN PRODUK-PRODUK BANK

Beberapa bentuk produk perbankan berupa pemberian kredit, pemberian jasa pembayaran dan peredaran uang, serta bentuk jasa perbankan lainnya. Untuk penjelasannya sebagai berikut :
  1. Pemberian kredit dengan berbagai macam bentuk jaminan atau tanggungan, misalnya tanggungan efek
  2. Memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang yang terdiri dari :
a)
Lalu lintas pembayaran dalam negeri seperti transfer, inkaso.
b)
Lalulintas pembayaran luar negeri seperti pembukaan L/C (Letter of Credit) yaitu surat jaminan bank untuk transaksi ekspor-impor.
  1. Jasa-jasa perbankan lainnya yang meliputi :

a)
Jual-beli cek perjalanan (travellers cheque)
b)
Jual-beli uang kertas (bank note)
c)
Mengeluarkan kartu kredit (Credit Card)
d)
Jual-beli valuta asing
e)
Pembayaran listrik, telepon, gaji, pajak
f)
Menyiapkan kotak pengaman simpanan (safe deposite box)

  1. Bentuk-bentuk simpanan di Bank

a)
Giro adalah simpanan pada bank yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran.
b)
Deposito Berjangka adalah simpanan pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu.
c)
Sertifikat Deposito adalah deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat diperdagangkan.
d)
Tabungan adalah simpanan pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati.

TUGAS MANAJEMEN KOMUNIKASI PEMASARAN


CITRA PRODUK

 

1.      Pengertian Produk
Dalam bisnis, produk adalah barang atau jasa yang dapat diperjual belikan. Dalam marketing, produk adalah apapun yang bisa ditawarkan ke sebuah pasar dan bisa memuaskan sebuah keinginan atau kebutuhan. Dalam tingkat pengecer, produk sering disebut sebagai merchandise. Dalam manufaktur, produk dibeli dalam bentuk barang mentah dan dijual sebagai barang jadi. Produk yang berupa barang mentah seperti metal atau hasil pertanian sering pula disebut sebagai komoditas.

Kata produk berasal dari bahasa Inggris product yang berarti "sesuatu yang diproduksi oleh tenaga kerja atau sejenisnya”. Bentuk kerja dari kata product, yaitu produce, merupakan serapan dari bahasa latin prōdūce (re), yang berarti (untuk) memimpin atau membawa sesuatu untuk maju. Pada tahun 1575, kata "produk" merujuk pada apapun yang diproduksi ("anything produced"). Namun sejak 1695, definisi kata product lebih merujuk pada sesuatu yang diproduksi ("thing or things produced"). Produk dalam pengertian ekonomi diperkenalkan pertama kali oleh ekonom-politisi Adam Smith

Dalam penggunaan yang lebih luas, produk dapat merujuk pada sebuah barang atau unit, sekelompok produk yang sama, sekelompok barang dan jasa, atau sebuah pengelompokan industri untuk barang dan jasa.


2.      Pengertian Citra Produk
Pengertian image (citra) menurut Kotler (1992) adalah kepercayaan, ide, dan impressi seseorang terhadap sesuatu (Kotler, 1997, p.57).

Sedangkan pengertian citra menurut Alma, Buchari (1992) citra merupakan kesan, impressi, perasaan atau persepsi yang ada pada publik mengenai perusahaan, suatu obyek, orang atau lembaga. (p.32).

Bagi perusahaan citra berarti persepsi masyarakat terhadap jati diri perusahaan. Persepsi ini didasarkan pada apa yang masyarakat ketahui atau kira tentang perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itulah perusahaan yang sama belum tentu memiliki citra yang sama pula dihadapan orang. Citra perusahaan menjadi salah satu pegangan bagi konsumen dalam mengambil keputusan penting.

Contoh : keputusan untuk membeli suatu barang, keputusan untuk menentukan tempat bermalam, keputusan untuk mengkonsumsi makanan dan minuman, pengambilan kursus, sekolah, dan lain-lain. Citra yang baik akan menimbulkan dampak positif bagi perusahaan, sedangkan citra yang buruk melahirkan dampak negatif dan melemahkan kemampuan perusahaan dalam persaingan.


  1. Konsep Citra Produk
Citra adalah salah satu cara untuk dapat membedakan suatu produk dengan produk yang lainnya. Oleh karena itu bagi perusahaan jasa memilki citra yang baik menjadi sangat penting. Dengan konsep citra produk yang baik ia dapat melengkapkan identitas yang baik dan pada akhirnya dapat mengarahkan kepada kesadaran yang tinggi, loyalitas, dan reputasi yang baik. Citra tidak dapat dibuat seperti barang dalam suatu pabrik, akan tetapi citra adalah kesan yang diperoleh sesuai dengan pemahaman dan pengetahuan seseorang terhadap sesuatu.

Citra yang ada pada perusahaan terbentuk dari bagaimana perusahaan tersebut melakukan kegiatan operasionalnya yang mempunyai landasan utama pada segi pelayanan. Jadi citra ini dibentuk berdasarkan impresi atau pengalaman yang dialami oleh seseorang terhadap sesuatu, sehingga pada akhirnya membangun suatu sikap mental.

Sikap mental ini nantinya akan dipakai sebagai pertimbangan untuk mengambil keputusan karena citra dianggap mewakili totalitas pengetahuan seseorang terhadap sesuatu.


4.      Hubungan Citra Produk Dengan Loyalitas Pelanggan

Pengaruh citra terhadap loyalitas ditemukan dalam hasil penelitian Andreassen dan Lindestad (1998). Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa citra produk mempunyai dampak langsung yang signifikan terhadap loyalitas pelanggan dan ada pula yang menyatakan dampaknya tidak langsung, tetapi melalui variabel lain. Seseorang yang mempunyai impressi tinggi terhadap suatu produk tidak akan berpikir panjang untuk membeli dan menggunakan produk tertentu dan akan menjadi pelanggan yang loyal.

Kemampuan menjaga pelanggan yang loyal dan relasi bisnis, mempertahankan atau bahkan memperluas pangsa pasar, memenangkan suatu persaingan dan mempertahankan posisi yang menguntungkan tergantung pada citra produk yang melekat dipelanggan.



5.      Faktor-faktor Pendukung Terbentuknya Citra Produk

Faktor-faktor pendukung terbentuknya citra produk dalam keterkaitannya dengan asosiasi merek menurut (Keller, 2003) adalah :
a.      Favorability of brand association (Keunggulan asosiasi merek)

Salah satu faktor pembentuk citra produk adalah keunggulan produk, dimana produk tersebut unggul dalam persaingan. Contoh : Oliver Footwear merupakan penghasil alas kaki terbesar di Australia. Produknya adalah sepatu bot tinggi untuk tempur, sepatu tinggi untuk pemadam kebakaran. Sepatu bot yang diproduksi awal tahun 1990-an ini sekarang menjadi salah satu model sepatu terbaik di Australia. Kelebihan sepatu ini adalah kualitas yang unggul baik dalam hal model maupun kenyamanan pada saat di pakai. Sepatu ini
berusaha untuk terus mempertahankan
“gaya gagah dan watak sederhana”.

Karena keunggulan kualitas (model dan kenyamanan) dan ciri khas itulah yang menyebabkan sepatu ini mempunyai daya tarik tersendiri bagi kalangan orang muda, usahawan Barat kaya serta para wanita.

b.      Strength of brand association or familiarity of brand association (Kekuatan
asosiasi merek
)

Contoh membangun kepopuleran merek dengan strategi komunikasi melalui periklanan : Hotel Shangri-la sebagai hotel bintang lima yang berhasil menampilkan diri sebagai merek hotel yang berkualitas di wilayahnya pada tahun 1990-an. Strategi yang digunakan adalah dengan melakukan kampanye iklan dengan slogan “Kemana lagi kecuali ke Shangri-La?” Setiap merek yang berharga mempunyai jiwa, suatu kepribadian khusus. adalah kewajiban mendasar bagi pemilik merek untuk dapat mengungkapkan, mensosialisasikan jiwa atau kepribadian tersebut dalam satu bentuk iklan, ataupun bentuk kegiatan promosi dan pemasaran lainnya.

Hal itulah yang akan terus menerus menjadi penghubung antara produk antara merek dengan konsumen. Dengan demikian merek tersebut akan cepat dikenal dan akan tetap terjaga ditengah-tengah maraknya persaingan. Membangun popularitas sebuah merek menjadi merek yang terkenal tidaklah mudah. Namun demikian, popularitas adalah salah satu kunci yang dapat membentuk brand image konsumen.

c.      Uniquesness of brand association (Keunikan asosiasi merek)

Merupakan keunikan-keunikan yang di miliki oleh produk tersebut. Sebagai salah satu contoh adalah usaha Negara Singapura yang dimulai pada tahun 1970-an, di mana Negara ini berusaha serius terlibat dalam dunia pariwisata. Pada tahun itu, Singapura sadar akan keberadaannya yang tidak memiliki kekuatan besar untuk meningkatkan pertumbuhan sektor pariwisata. Salah satu kendala terbesar adalah faktor minimnya dana.

 
6.      Keuntungan Citra Produk Yang Kuat

Beberapa keuntungan dengan terciptanya citra produk yang kuat adalah :
a.      Peluang bagi produk atau merek untuk terus mengembangkan diri dan memiliki prospek bisnis yang bagus.
b.      Memimpin produk untuk semakin memiliki sistem keuangan yang bagus.
c.      Menciptakan loyalitas konsumen.
d.     Membantu dalam efisiensi marketing, karena merek telah berhasil dikenal dan
diingat oleh konsumen.
e.      Membantu dalam menciptakan perbedaan dengan pesaing. Semakin merek dikenal oleh masyarakat, maka perbedaan atau keunikan baru yang diciptakan perusahaan akan mudah dikenali konsumen.
f.       Mempermudah dalam perekrutan tenaga kerja bagi perusahaan.
g.      Meminimumkan kehancuran atau kepailitan perusahaan.
h.      Mempermudah mendapatkan investor baru guna mengembangkan produk.


Referensi :
  1. http://id.wikipedia.org/wiki/Produk
  2. http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/05/membangun-brand-image-produk.html