Kamis, 03 Mei 2012

TUGAS BAHASA INDONESIA VI


PENALARAN INDUKSI


1.      Pengertian Penalaran Induksi
Pengertian Penalaran Induktif Menurut Suriasumantri (dalam Shofiah, 2007 :15) penalaran indutif adalah suatu proses berpikir yang berupa penarikan kesimpulan yang umum atau dasar pengetahuan tentang hal-hal yang khusus. Artinya, dari fakta-fakta yang ada dapat ditarik suatu kesimpulan. Kesimpulan umum yang diperoleh melalui suatu penalaran induktif ini bukan merupakan bukti.

Hal tersebut dikarenakan aturan umum yang diperoleh dari pemeriksaan beberapa contoh khusus yang benar, belum tentu berlaku untuk semua kasus.

2.      Metode Induksi
Metode berfikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Induksi terbagi menjadi dua yaitu induksi kuat dan induksi lemah.
a.       Induksi kuat : Semua burung gagak yang kulihat berwarna hitam.
b.      Induksi lemah : Aku selalu menggantung gambar dengan paku.

3.      Jenis-jenis Penalaran Induktif
a.       Generalisasi
Generalisasi adalah proses penalaran dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data.
Contoh :
Jika ada udara, manusia akan hidup
Jika ada udara, hewan akan hidup
Jika ada udara, tumbuhan akan hidup
Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup

b.      Hipotesa dan teori

c.       Hubungan kausalitas
Hubungan kausalitas adalah penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan. Macam-macam hubungan kausal :
i.                    Sebab-akibat
Sebab akibat ini berpola A menyebabkan B. Dapat juga berpola A menyebabkan B, C dan seterusnya. Jadi efek atau akibat dari suatu peristiwa yang dianggap penyebab kadang lebih dari satu.
Contoh :
Sejumlah pengusaha angkutan di Semarang terpaksa gulung tikar karena pendapatan yang mereka peroleh tidak bisa menutup biaya operasional. Minimnya pendapatan karena sebagian besar penumpang membayar ongkos dibawah tarif yang sudah ditetapkan, akibat ketidakmampuan ekonomi.
ii.                  Akibat-sebab
Akibat-sebab ini dapat kita lihat peristiwa seseorang yang terjatuh. Terjatuh merupakan akibat dan terluka merupakan sebab. Akan tetapi, dalam penalaran jenis ini, peristiwa sebab merupakan simpulan.
Contoh :
Ahsan mendapat nilai yang memuaskan pada ujian semester kenaikan kelas. Dia mendapat rangking pertama dikelasnya. Hasil yang diperoleh Ahsan ini dia dapat karena belajar yang sangat tekun setiap harinya.
iii.                Akibat-akibat
Akibat-akibat adalah suatu penalaran yang menyiratkan penyebabnya. Peristiwa “akibat” langsung disimpulkan pada “akibat” yang lain.
Contoh : Kemarin Lili mengalami kecelakaan akibat menabrak pembatas jalan. Akibat dari kecelakaan tersebut dia mengalami patah kaki dan harus dirawat di rumah sakit.

d.      Analog

e.       Induksi dalam metode eksposisi


Referensi :
a.    http://nishaelf.wordpress.com/2012/03/16/penalaraninduktif/http://hari.bukuoke.com/2010/12/penalaran-induktif/
b.      http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/04/penalaran-induktif-41/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar