TEORI ETIKA BISNIS
A.
Pengertian Etika Berdasarkan Bahasa
Menurut bahasa Yunani Kuno, etika berasal dari kata ethikos
yang berarti “timbul dari kebiasaan”. Etika adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau
kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan
penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Etika
terbagi menjadi tiga bagian utama : meta-etika (studi
konsep etika), etika normatif (studi penentuan
nilai etika), dan etika terapan (studi
penggunaan nilai-nilai etika).
Etika bisnis memiliki padanan kata yang bervariasi,
yaitu (Bertens, 2000) :
1. Bahasa Belanda
: bedrijfsethiek (etika perusahaan).
2. Bahasa
Jerman : Unternehmensethik (etika usaha).
3. Bahasa
Inggris : corporate ethics (etika korporasi).
B.
Analisis Arti Etika
Untuk menganalisis arti-arti etika,
dibedakan menjadi dua jenis etika (Bertens, 2000) :
1. Etika
sebagai Praktis
a. Nilai-nilai
dan norma-norma moral sejauh dipraktekkan atau justru tidak dipraktekkan
walaupun seharusnya dipraktekkan.
b. Apa yang
dilakukan sejauh sesuai atau tidak sesuai dengan nilai dan norma moral.
2. Etika
sebagai Refleksi
a. Pemikiran
moral : berpikir tentang apa yang dilakukan dan khususnya tentang apa yang
harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
b. Berbicara
tentang etika sebagai praksis atau mengambil praksis etis sebagai objeknya.
c. Menyoroti
dan menilai baik buruknya perilaku orang.
d. Dapat
dijalankan pada taraf populer maupun ilmiah.
C.
Perkembangan Etika Bisnis
Berikut perkembangan etika bisnis menurut Bertens
(2000) :
1. Situasi
Dahulu
Pada awal sejarah filsafat, Plato, Aristoteles, dan
filsuf-filsuf Yunani lain menyelidiki bagaimana sebaiknya mengatur kehidupan
manusia bersama dalam negara dan membahas bagaimana kehidupan ekonomi dan
kegiatan niaga harus diatur.
2. Masa
Peralihan : tahun 1960-an
Ditandai pemberontakan terhadap kuasa dan otoritas di
Amerika Serikat (AS), revolusi mahasiswa (di ibukota Perancis), penolakan
terhadap establishment (kemapanan). Hal ini memberi perhatian pada dunia
pendidikan khususnya manajemen, yaitu dengan menambahkan mata kuliah baru dalam
kurikulum dengan nama Business and Society. Topik yang paling sering
dibahas adalah corporate social responsibility.
- Etika Bisnis Lahir di AS: tahun 1970-an
Sejumlah filsuf mulai terlibat dalam memikirkan
masalah-masalah etis di sekitar bisnis dan etika bisnis dianggap sebagai suatu
tanggapan tepat atas krisis moral yang sedang meliputi dunia bisnis di AS.
- Etika Bisnis Meluas ke Eropa : tahun 1980-an
Di Eropa Barat, etika bisnis sebagai ilmu baru mulai
berkembang kira-kira 10 tahun kemudian. Terdapat forum pertemuan antara
akademisi dari universitas serta sekolah bisnis yang disebut European
Business Ethics Network (EBEN).
- Etika Bisnis menjadi Fenomena Global : tahun 1990-an
Tidak terbatas lagi pada dunia Barat. Etika bisnis
sudah dikembangkan di seluruh dunia. Telah didirikan International Society
for Business, Economics, and Ethics (ISBEE) pada 25-28 Juli 1996 di Tokyo.
- Pengertian Etika Bisnis
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai
moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral
sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis
(Velasquez, 2005).
Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan, antara lain adalah :
- Pengendalian diri
- Pengembangan tanggung jawab social (social responsibility)
- Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
- Menciptakan persaingan yang sehat
- Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
- Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi)
- Mampu menyatakan yang benar itu benar
- Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha ke bawah
- Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama
- Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati
- Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukum positif yang berupa peraturan perundang-undangan
Ada 3 jenis masalah yang
dihadapi dalam Etika yaitu :
- Sistematik
Masalah-masalah sistematik dalam etika bisnis
pertanyaan-pertanyaan etis yang muncul mengenai sistem ekonomi, politik, hukum,
dan sistem sosial lainnya dimana bisnis beroperasi.
- Korporasi
Permasalahan korporasi dalam perusahaan bisnis adalah
pertanyaan-pertanyaan yang dalam perusahaan-perusahaan tertentu. Permasalahan
ini mencakup pertanyaan tentang moralitas aktivitas, kebijakan, praktik dan
struktur organisasional perusahaan individual sebagai keseluruhan.
- Individu
Permasalahan individual dalam etika bisnis adalah
pertanyaan yang muncul seputar individu tertentu dalam perusahaan. Masalah ini
termasuk pertanyaan tentang moralitas keputusan, tindakan dan karakter
individual.
- Ciri Bisnis yang Beretika
Ciri Bisnis yang Beretika berdasarkan hasil diskusi
kelompok dalam mata kuliah etika bisnis dapat disimpulkan mengenai ciri-ciri
bisnis yang beretika yaitu :
- Tidak merugikan siapapun
- Tidak menyalahi aturan-aturan dan norma yang ada
- Tidak melanggar hukum
- Tidak menjelek-jelekan saingan bisnis
- Mempunyai surat izin usaha
- Mengapa Etika Bisnis Diperlukan
1. Para Pelaku
Bisnis dituntut Profesional
2. Persaingan
semakin tinggi
3. Kepuasan
konsumen faktor utama
5. Mencegah
jangan sampai dikenakan sanksi-sanksi pemerintah pada akhirnya mengambil
keputusan.
Sikap bisnis dapat
ditunjukan dalam hal :
- Intergrity : Bertindak jujur & benar
- Manner : Tidak Egois
- Personality : Kepribadian
- Aparance : Penampilan
- Consideration : Memahami sudut pandang lain dalam berfikir selama berbicara.
- Etika Bisnis Dalam Penggunaan Hak Milik Intelektual
1. Hak Cipta :
Pencipta atau penerima hak untuk
mengumumkan ciptaannya.
2. Hak Paten :
Negara, penemuan teknologi
3. Hak Merek :
Tanda , gambar, tulisan, pembeda barang & jasa.
4. Bisnis :
“Business”, Kegiatan Usaha.
Bisnis adalah Kegiatan yang bertujuan mengutamakan
keuntungan dengan memperhitungkan rugi laba, mengutamakan What I Have To Get ,
Not What I have To Do. Kegiatan bisnis di lakukan dalam tiga bidang, yaitu :
- Kegiatan Perdagangan : jual-beli
- Bisnis dalam arti kegiatan industri
- Bisnis dalam arti kegiatan jasa-jasa.
Mempraktikkan bisnis dengan etiket berarti mempraktikkan
tata cara bisnis yang sopan dan santun sehingga kehidupan bisnis menyenangkan
karena saling menghormati. Etiket berbisnis diterapkan pada sikap kehidupan
berkantor, sikap menghadapi rekan-rekan bisnis, dan sikap di mana kita
tergabung dalam organisasi. Itu berupa senyum sebagai apresiasi yang tulus dan
terima kasih, tidak menyalah gunakan kedudukan, kekayaan, tidak lekas
tersinggung, kontrol diri, toleran, dan tidak memotong pembicaraan orang lain.
Dengan kata lain, etiket bisnis itu memelihara suasana
yang menyenangkan, menimbulkan rasa saling menghargai, meningkatkan efisiensi
kerja, dan meningkatkan citra pribadi dan perusahaan. Berbisnis dengan etika
bisnis adalah menerapkan aturan-aturan umum mengenai etika pada perilaku
bisnis. Etika bisnis menyangkut moral, kontak sosial, hak-hak dan kewajiban,
prinsip-prinsip dan aturan-aturan.
Jika aturan secara umum mengenai etika mengatakan
bahwa berlaku tidak jujur adalah tidak bermoral dan beretika, maka setiap insan
bisnis yang tidak berlaku jujur dengan pegawainya, pelanggan, kreditur,
pemegang usaha maupun pesaing dan masyarakat, maka ia dikatakan tidak etis dan
tidak bermoral.
Intinya adalah bagaimana kita mengontrol diri kita
sendiri untuk dapat menjalani bisnis dengan baik dengan cara peka dan toleransi.
Dengan kata lain, etika bisnis untuk mengontrol bisnis agar tidak tamak. Bahwa
itu bukan bagianku. Perlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan.
Pelanggaran etika bisa terjadi di mana saja, termasuk
dalam dunia bisnis. Untuk meraih keuntungan, masih banyak perusahaan yang
melakukan berbagai pelanggaran moral.
Praktik curang ini bukan hanya merugikan perusahaan
lain, melainkan juga masyarakat dan negara. Praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme (KKN) tumbuh subur di banyak perusahaan.
Ketika ekonomi Indonesia tumbuh pesat dalam sepuluh
tahun terakhir, banyak pendatang baru di bisnis. Ada pedagang yang menjadi
bankir. Banyak juga pengusaha yang sangat ekspansif di luar kemampuan. Mereka
berlomba membangun usaha konglomerasi yang keluar dari bisnis intinya tanpa
disertai manajemen organisasi yang baik. Akibatnya, pada saat ekonomi sulit
banyak perusahaan yang bangkrut.
Pelanggaran etik bisnis di perusahaan memang banyak,
tetapi upaya untuk menegakan etik perlu digalakkan. Misalkan, perusahaan tidak
perlu berbuat curang untuk meraih kemenangan. Hubungan yang tidak transparan
dapat menimbulkan hubungan istimewa atau kolusi dan memberikan peluang untuk
korupsi.
Banyak perusahaan-perusahaan yang melakukan
pelanggaran, terutama dalam kinerja keuangan perusahaan karena tidak lagi
membudayakan etika bisnis agar orientasi strategik yang dipilih semakin baik.
Sementara itu hampir 61.9% dari 21 perusahaan makanan dan minuman yang
terdaftar di BEJ tidak lengkap menyampaikan laporan keuangannya (not
avaliable).
Tingkat perhatian perusahaan
terhadap perilaku etis juga sangat menentukan karena dalam jangka panjang bila
perusahaan tidak concern terhadap perilaku etis maka kelangsungan
hidupnya akan terganggu dan akan berdampak pula pada kinerja keuangannya.
Hal ini terjadi akibat manajemen dan
karyawan yang cenderung mencari keuntungan semata sehingga terjadi penyimpangan
norma-norma etis. Segala kompetensi, keterampilan, keahlian, potensi, dan modal
lainnya ditujukan sepenuhnya untuk memenangkan kompetisi.
Pengaruh budaya organisasi dan
orientasi etika terhadap orientasi strategik secara simultan sebesar 65%.
Secara parsial pengaruh budaya organisasi dan orientasi etika terhadap
orientasi strategik masing-masing sebesar 26,01% dan 32,49%. Hal ini
mengindikasikan bahwa komninasi penerapan etika dan budaya dapat meningkatkan
pengaruh terhadap orientasi strategik. ”Hendaknya perusahaan membudayakan etika
bisnis agar orientasi strategik yang dipilih semakin baik. Salah satu
persyaratan bagi penerapan orientasi strategik yang inovatif, proaktif, dan
berani dalam mengambil risiko adalah budaya perusahaan yang mendukung.
Dari mana upaya penegakkan etika
bisnis dimulai? Etika bisnis paling gampang diterapkan di perusahaan sendiri.
Pemimpin perusahaan memulai langkah ini karena mereka menjadi panutan bagi
karyawannya. Selain itu, etika bisnis harus dilaksanakan secara transparan.
Pemimpin perusahaan seyogyanya bisa memisahkan perusahaan dengan milik sendiri.
Dalam operasinya, perusahaan mengikuti aturan berdagang yang diatur oleh tata
cara undang-undang.
Upaya yang dapat dilakukan oleh
perusahaan untuk menegakkan budaya transparansi antara lain :
- Penegakkan budaya berani bertanggung jawab atas segala tingkah lakunya. Individu yang mempunyai kesalahan jangan bersembunyi di balik institusi. Untuk menyatakan kebenaran kadang dianggap melawan arus, tetapi sekarang harus ada keberanian baru untuk menyatakan pendapat.
- Ukuran-ukuran yang dipakai untuk mengukur kinerja jelas. Bukan berdasarkan kedekatan dengan atasan, melainkan kinerja.
- Pengelolaan sumber daya manusia harus baik.
- Visi dan misi perusahaan jelas yang mencerminkan tingkah laku organisasi.
Etika bisnis, selanjutnya disingkat
EB, merupakan etika khusus (terapan) yang pada awalnya berkembang di Amerika
Serikat. Sebagai cabang filsafat terapan, etika bisnis menyoroti segi-segi
moral perilaku manusia yang mempunyai profesi di bidang bisnis dan manajemen.
Oleh karena itu, etika bisnis dapat dilihat sebagai usaha untuk merumuskan dan
menerapkan prinsip-prinsip etika dibidang hubungan ekonomi antar manusia.
Secara terperinci, Richard T.de George menyebut bahwa etika bisnis menyangkut
empat kegiatan sebagai berikut :
- Penerapan prinsip-prinsip umum dalam praktik bisnis.
Berdasarkan prinsip-prinsip etika
bisnis itu kita dapat menyoroti dan menilai apakah suatu keputusan atau
tindakan yang diambil dalam dunia bisnis secara moral dapat dibenarkan atau
tidak. Dengan demikian etik bisnis membantu pra pelaku bisnis untuk mencari
cara guna mencegah tindakan yang dinilai tidak etis.
- Etika bisnis tidak hanya menyangkut penerapan prinsip-prinsip etika pada dunia bisnis, tetapi juga metaetika.
Dalam hubungan ini, etika bisnis
mengkaji apakah perilaku yang dinilai etis pada individu juga dapat berlaku
pada organisais atau perusahaan bisnis. Selanjutnya etika bisnis menyoroti
apakah perusahaan mempunyai tanggung jawab sosial atau tidak.
- Bidang telaah etika bisnis menyangkut pandangan-pandangan mengenai bisnis.
Dalam hal ini, etika bisnis mengkaji
moralitas sistem ekonomi pada umumnya dan sistem ekonomi publik pada khususnya,
misalnya masalah keadilan sosial, hak milik, dan persaingan.
- Etika bisnis juga menyentuh bidang yang sangat makro, seperti operasi perusahaan multinasional, jaringan konglomerat internasional, dan lain- lain.
Tujuan etika bisnis adalah menggugah
kesadaran moral para pelaku bisnis untuk menjalankan good business dan tidak
melakukan monkey business atau dirty business. Etika bisnis mengajak para
pelaku bisnis mewujudkan citra dan manajemen bisnis yang baik (etis) agar
bisnis itu pantas dimasuki oleh semua orang yang mempercayai adanya dimensi
etis dalam dunia bisnis.
Hal ini sekaligus menghalau citra
buruk dunia bisnis sebagai kegiatan yang kotor, licik, dan tipu muslihat.
Kegiatan bisnis mempunyai implikasi etis, dan oleh karenanya membawa serta tanggungjawab
etis bagi pelakunya.
Etika Bisnis adalah seni dan
disiplin dalam menerapkan prinsip-prinsip etika untuk mengkaji dan memecahkan
masalah-masalah moral yang kompleks (Weis).
Etika Bisnis merupakan studi mengenai bagaimana norma moral personal
diaplikasikan ke dalam aktivitas dan tujuan perusahaan (Laura Nash).
Referensi :
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/09/teori-etika-bisnis-dan-pengertian/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar