ANALISA SWOT TERHADAP STIMUNO
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan
salah satu negara megabiodiversity terbesar di dunia, memiliki keanekaragaman
hayati dan kekayaan alam yang sangat berlimpah. Tanaman-tanaman tersebut
termasuk dalam sayur-sayuran, buah-buahan dan tanaman yang dapat dimanfaatkan
untuk tujuan pengobatan. Indonesia memiliki 40 ribu spesies tanaman dan 940
diantaranya berkhasiat obat. Namun demikian dari 646 biofarmaka yang diteliti
baru sekitar 465 jenis yang dimanfaatkan oleh industri tradisional, sehingga
prospek biofarmaka untuk lebih dieksplorasi dan dikembangkan secara intensif
sangat terbuka seiring kemajuan ilmu dan teknologi.
Keberadaan kekayaan
tumbuhan obat yang tersedia di Indonesia, memberi potensi yang besar dalam
memanfaatkan dan mengembangkan tanaman-tanaman untuk mendukung pengobatan
tradisional. Hal ini perlu ditindak lanjuti
dengan informasi dan sosialisasi berbagai macam tumbuhan berkhasiat tersebut,
sehingga pemanfaatan tumbuhan obat bagi masalah kesehatan.
Dewasa ini ada
kecendrungan perkembangan pemanfaatan tumbuhan obat di masyarakat. Hal ini
karena ada kesadaran masyarakat untuk kembali ke alam (back to nature) sebagai
bagian dari pola hidup yang alami. Gerakan back to nature dengan memanfaatkan tumbuhan berkhasiat
untuk perawatan kesehatan dan pengobatan penyakit secara alami yang menawarkan
suatu sistem pengobatan yang efektif, efisien, aman dan ekonomis. Sekarang
masyarakat lebih tenang bila pemenuhan kebutuhan makan, minuman atau
obat-obatan berasal dari bahan-bahan alami yang tidak mengandung bahan pengawet
atau pewarna.
Seiring berkembangnya
jaman maka secara tidak langsung mempengaruhi gaya hidup masyarakat.
Meningkatnya tingkat pendidikan maka tingkat kesadaran akan kesehatan akan
semakin meningkat. Banyak hal-hal yang dilakukan untuk menjaga kesehatan, salah
satunya menggunakan obat-obatan berbahan alami (back to nature).
Kesadaran masyarakat
tidak hanya dalam mengonsumsi makanan sehari-sehari. Prinsip masyarakat yaitu
lebih baik mencegah daripada mengobati tersebut, membuka peluang bisnis
dibidang lain. Banyak masyarakat dalam membeli kebutuhannya tidak hanya makan
nasi dan lauk saja. Kecendrungan mengonsumsi multivitamin tambahan suplemen
makan sudah menjadi tradisi, khususnya kalangan menengah keatas. Obat yang
dikenal adalah obat kimia (sintesis) dan obat alami (tradisional). Obat kimia
dan obat alami mempunyai perbedaan. Obat alami dalam proses penyembuhannya
membutuhkan waktu yang lebih lama, hal ini disebabkan belum adanya
tambahan-tambahan zat lain yang dapat memberikan reaksi yang cepat. Obat alami
ini biasanya mempunyai harga yang lebih rendah bila dibanding dengan obat
kimia.
Obat kimia adalah obat
yang diolah sudah menggunakan teknologi yang lebih tinggi, ada tambahan
bahan-bahan kimia lain dan umumnya harga lebih tinggi dari pada obat alami. Hal
ini disebabkan adanya atribut-atribut tambahan lain seperti kemasan yang
menarik, sertifikat, standarisasi serta harus melewati uji klinis terlebih
dahulu. Kedua obat tersebut mempunyai keuntungan dan kelemahan.
Banyak masyarakat
berpindah dari konsumsi obat kimia ke obat alami dengan alasan memilih yang
aman bagi kesehatan jangka
panjang. Obat alami atau sering disebut sebagai obat tradisional terbagi
menjadi tiga yaitu, jamu, obat herbal terstandar dan obat fitofarmaka. Jamu
adalah ramuan yang dibuat dari bahan-bahan alam digunakan secara turun temurun,
dipercaya berkhasiat berdasarkan pengalaman. Setingkat di atas jamu adalah herbal terstandar. Obat
herbal terrstandar yaitu bahan jamu yang telah diuji secara ilmiah atau penelitian
praklinik menggunakan hewan sebagai bahan uji mengenai efek dan manfaat.
Hasil penelitian
tersebut memenuhi kriteria aman, berkhasiat, bahan baku yang dipergunakan sudah
mengikuti standarisasi sehingga aman digunakan dalam produk jadi dan memenuhi
persyaratan mutu yang berlaku. Kategori tertinggi adalah fitofarmaka. Obat
fitofarmaka yaitu obat yang memenuhi persyaratan aman, klaim khasiat terbukti
berdasarkan uji klinik yang diterapkan pada manusia, bahan baku yang
dipergunakan sudah mengikuti standarisasi dan memenuhi persyaratan mutu yang
berlaku, karena itu obat tradisional fitofarmaka bukan kategori jamu biasa.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian
dan Konsep Pemasaran
Definisi pemasaran
menurut Kotler (2005), dapat dibedakan secara social dan manajerial. Secara sosial, pemasaran
didefenisiskan sebagai proses social yang
dengan proses tersebut individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan,
menawarkan dan secara bebas
mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.
Definisi pemasaran secara manajerial adalah,
pemasaran sebagai seni menjual produk. Namun
proses penjualan tersebut bukan merupakan bagian penting dari pemasaran. Penjual hanya merupakan
puncak dari pemasaran.
Konsep
pemasaran menurut Kotler (2005), menegaskan bahwa kunci untuk mencapai sasaran organisasi adalah
perusahaan harus menjadi lebih efektif dibanding
para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomonikasikan nilai pelanggan pada
pasar sasaran yang terpilih. Konsep pemasaran berdiri di atas empat pilar yaitu,
pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu, dan kemampuan
menghasilkan laba. Konsep
ini lebih menekankan kepada kepuasan pelanggan.
Pada awalnya perusahaan akan mencari tahu keinginan
dan kebutuhan pelanggan kemudian perusahaan akan mencari tahu produk yang
dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan
tersebut. Keuntungan justru diharapkan
akan diperoleh dari kepuasan konsumen
yang nantinya akan membeli dalam jumlah banyak, terus menerus dan mungkin dengan harga yang menguntungkan.
B. Strategi
Pemasaran
Menurut Kotler (2005),
strategi adalah suatu rencana permainan untuk mencapai
sasaran yang diinginkan oleh perusahaan atau suatu unit bisnis. Strategi merupakan rencana yang disatukan, luas,
dan terintegrasi yang menghubungkan keunggulan
strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari
perusahaan dapat dicapai melalui strategi yang
tepat dari suatu organisasi.
Tjiptono (2002)
menyatakan bahwa setidaknya ada tiga lingkup strategi pemasaran yang banyak dijadikan acuan
yaitu marketing strategies, marketing elemen
strategies, product-market entry strategies. Marketing strategies berfokus pada variabel-variabel pemasaran seperti
segmentasi pasar, identifikasi dan seleksi pasar
sasaran, positioning dan bauran pemasaran. Marketing elemen strategies meliputi unsur individual bauran
pemasaran, misalnya strategi promosi ’push versus
pull’,
strategi distribusi ’intensif, selectif atau eksklusif’, dan strategi penetapan harga ’penetrasi versus
skimming price’. Sedangkan product-market entry strategies mencakup
strategi mempertahankan pangsa pasar, memanen pangsa
pasar atau pangsa pasar.
Menurut Porter (2005),
membangun strategi pemasaran merupakan usaha untuk merumuskan
formula mengenai usaha kompetisi bisnis, target yang
seharusnya dicapai dan kebijaksanaan yang dibutuhkan untuk mencapai target
tersebut. Terdapat empat kunci utama yang perlu dipertimbangkan oleh suatu
perusahaan dalam menentukan strategi persaingan untuk mencapai
kesuksesan, yaitu :
1.
Kekuatan
dan kelemahan perusahaan
2.
Nilai
SDM sebagai pelaksana kunci
3.
Peluang
dan hambatan dalam industri
4.
Masyarakat
dan sosial
C.
Segmentasi
Segmen pasar merupakan
kelompok besar yang dapat diidentifikasikan dalam sebuah pasar. Perusahaan yang menetapkan segmented
marketing menyadari bahwa pembeli
berbeda-beda dalam keinginan, daya beli, lokasi geografis, perilaku pembelian dan
juga kebiasaan pembelian mereka. Konsumen yang menjadi bagian dari suatu
segmen diasumsikan cukup serupa dalam keinginan dan kebutuhan mereka,
namun tidak sama.
D.
Identifikasi dan Seleksi Pasar
Sasaran
Tahap selanjutnya
setelah melakuakan segmentasi pasar adalah memilih pasar sasaran. Pada pasar sasaran
inilah seluruh usaha pemasaran diarahkan. Pemilihan pasar sasaran juga akan
menentukan bagaimana mengalokasi sumberdaya perusahaan yang
diarahkan untuk program pemasaran, setelah melakukan segmentasi maka pemasar
dapat memilih target market yang sesuai dengan tahap segmentasi tersebut.
Pemilihan pasar harus
mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan dan pengalokasian
sebaiknya dilakukan pada pasar yang memberikan keuntungan
yang terbesar. Pemilihan pasar yang tidak baik merupakan pekerjaan yang
sia-sia dan dapat merugikan perusahaan.
E.
Penentuan Posisi (Positioning)
Strategi positioning
merupakan strategi yang berupaya menempatkan suatu merk pada bagian pasar dimana merek
tersebut dapat diterima lebih baik daripada merk yang bersaing. Tujuan utama
positioning adalah untuk menempatkan produk dipasar sehingga
produk tersebut terpisah atau berbeda dengan merk-merk yang bersaing.
F.
Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran (marketing
mix) menurut Kotler (2005) adalah seperangkat alat pemasaran yang
digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di
pasar sasaran.
McCarthy dalam Kotler
(2005) mengklasifikasikan alat-alat tersebut menjadi empat
kelompok yang luas yang disebut empat P pemasaran : produk (product), harga (price),
tempat (place) dan promosi (promotion).
1.
Produk
Produk merupakan elemen
pertama dan paling penting dalam bauran pemasaran. Produk adalah segala
sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau
kebutuhan. Produk dapat berupa uang atau jasa dapat ditawarkan ke dalam pasar
untuk diperhatikan, dimiliki, dimakan atau dikonsumsi sehingga dapat mencakup
objek fisik, jasa, orang, tempat, organisasi dan gagasan.
Kotler dan Amstrong
(2005), Strategi produk didefinisikan
sebagai strategi yang dilaksanakan oleh suatu perusahaan yang berkaitan
dengan produk yang dipasarkan. Strategi produk yang tepat akan menempatkan
perusahaan dalam suatu posisi persaingan lebih unggul dari para pesaingnya.
Penetapan promosi yang baik, penetapan harga yang sesuai dan distribusi yang luas,
menjadi tidak ada artinya bila produknya sendiri tidak sesuai dengan harapan
konsumen. Strategi produk membutuhkan pengambilan keputusan yang
terkoordinasi atas bauran produk, lini produk, merk, pengemasan dan pelabelan.
2.
Harga
Menurut Kotler dan
Amstrong (2005), harga adalah jumlah keseluruhan nilai yang dipertukarkan konsumen
untuk manfaat yang didapatkan atau digunakan atas produk atau jasa.
Harga juga merupakan satu-satunya elemen bauran pemasaran yang menghasilkan
pendapatan, elemen-elemen
lainnya menimbulkan biaya. Hal
ini karena harga dapat diubah dengan cepat, tidak seperti ciri khas (feature)
produk dan perjanjian distribusi.
Penetapan dan
persaingan harga juga merupakan masalah nomor satu yang dihadapi perusahaan. Banyak
perusahaan yang tidak menangani penetapan harga
dengan baik. Kesalahan yang
paling umum adalah penetapan harga yang terlalu
berorientasi pada biaya, harga kurang sering direvisi untuk mengambil keuntungan dari perubahan pasar, harga
ditetapkan secara independent dari bauran pemasaran
lainnya dan bukan sebagai unsur intrinsik dari strategi penentuan posisi pasar serta harga kurang cukup
bervariasi untuk berbagai macam produk, segmen
pasar dan saat pembelian.
3.
Distribusi
Distribusi merupakan
kegiatan yang dilakukan
pemasar perusahaan agar produknya dapat sampai ke tangan
konsumen. Suatu komoditi dikatakan sebagai suatu produk apabila ia berada pada
tempat pada saat dibutuhkan oleh konsumen. Tanpa pendistribusian yang jelas,
pemasaran suatu produk belum dikatakan berhasil. Untuk mendapatkan sistem
pemasaran yang strategis, selain merancang produk, menetapkan harga yang
sesuai dan didukung suatu promosi yang baik, perusahaan juga harus mentapkan
strategi distribusi yang tepat.
Saluran pemasaran
adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses untuk
menjadikan produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi. Ada
beberapa saluran perantara yang bergerak dalam bidang distribusi antar lain agen,
penyalur, distributor, pedagang besar dan pengecer. Secara umum, saluran
pemasaran mempunyai fungsi yaitu, tempat, keputusan dan penetapan harga.
4.
Promosi
Menurut Kotler (2005),
promosi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan oleh
produsen untuk mengkomunikasikan manfaat dari produknya, membujuk dan mengungatkan
para pelanggan agar membeli produk tersebut. Perusahaan harus mengalokasikan
anggaran promosi diantara lima alat promosi yaitu, periklanan, promosi
penjualan, hubungan
masyarakat dan publisitas, wiraniaga serta pemasaran langsung.
Dalam industri yang
sama, berbagai
perusahaan dapat sangat berbeda dalam
cara mengalokasikan anggaran promosi mereka.
Setiap alat promosi memiliki karakteristik dan biaya
tersendiri yang unik.
a) Periklanan
Periklanan menurut
Kotler (2005), adalah segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa
secara non personal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Periklanan
dapat digunakan untuk membangun citra jangka panjang bagi suatu produk
dan di sisi lain mampu mempercepat penjualan. Periklanan dapat secara efesien
menjangkau berbagai pembeli yang tersebar geografis.
b) Promosi
Penjualan
Menurut Kotler (2005),
promosi penjualan merupakan kumpulan alat-alat insentif yang beragam, sebagian
berjangka pendek, dirancang untuk mendorong pembelian suatu produk atau jasa tertentu secara lebih cepat dan lebih besar
oleh konsumen
atau pedagang.
Promosi penjualan dapat
berupa kupon, kontes atau undian, sample, tawaran
pengembalian tunai atau rabat, garansi produk, percobaan gratis,
harga premi dan sejenisnya. Perusahaan dapat menggunakan promosi penjualan
untuk menciptakan tanggapan yang lebih kuat dan cepat.
c) Hubungan
Masyarakat dan Publisitas
Hubungan masyarakat
melibatkan berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan atau menjaga citra
perusahaan atau tiap produknya. Alat utama hubungan masyarakat adalah publikasi,
peristiwa, berita, pidato, kegiatan pelayanan masyarakat dan media
identitas. Pemasar cenderung kurang menggunakan hubungan masyarakat,
tetapi program hubungan masyarakat yang direncanakan dengan baik dan
dikoordinasikan dengan elemen bauran promosi yang lain dapat menjadi sangat
efektif.
d) Penjualan
Personal
Penjualan personal
merupakan alat promosi yang paling efektif dalam hal biaya. Penjualan personal bermanfaat
untuk membangun preferensi, keyakinan dan
tindakan pembeli.
e) Pemasaran
Langsung
Pemasaran langsung
memiliki berbagai macam bentuk antara lain, surat langsung, pemasaran jarak jauh, pemasaran elektronik dan sebagainya. Keunggulannya adalah pesan biasanya
ditujukan untuk orang tertentu, dapat dipersiapkan
dengan cepat dan pesan dapat diubah tergantung dengan tanggapan orang tersebut.
Strategi promosi antara
produk satu dengan produk lainnya dapat berbeda. Hal
ini sangat terkait dengan karakteristik produk yang dipasarkan. Oleh karena itu, perusahaan seharusnya mengenal dan
mendalami media promosi sebelum memilih
strategi promosi yang akan digunakan. Dalam penetapan kebijakan promosi, perusahaan harus menentukan
tujuan komunikasi, memilih media yang tepat,
waktu penyampaian promosi dan penetapan anggaran promosi.
G.
Analisis Strategi Pemasaran
Keberhasilan bagian
pemasaran sangat ditentukan oleh banyak aspek, baik didalam maupun di luar perusahaan.
Analisis lingkungan perusahaan sangat penting
dilakukan karena memberikan kesempatan kepada para perencana strategi untuk melakukan tanggapan pilihan terhadap
faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan.
Selain itu, analisis ini bertujuan agar
manajemen perusahaan memiliki kemampuan
untuk dapat meramalkan perubahan yang mungkin terjadi, sehingga dapat mengantisipasi perubahan tersebut.
Aspek diluar perusahaan
(eksternal), biasanya dibagi dalam dua pengelompokan
utama. Kelompok pertama sering disebut dengan
lingkungan makro, sedangkan
kelompok kedua adalah
lingkungan mikro. Elemen-elemen yang
ada di dalam lingkungan luar ini saling memberikan pengaruh satu sama lain. Selain itu, elemen-elemen tersebut
juga saling berpadu dengan kondisi internal
di dalam perusahaan. Pengaruh tersebut pada akhirnya juga berdampak pada usaha kita mendapatkan, memuaskan
dan mempertahankan pelanggan.
a)
Analisis Lingkungan Internal
Lingkungan internal
merupakan suatu kondisi yang ada didalam perusahaan. Faktor internal
perusahaan merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi arah dan tindakan
perusahaan yang berasal dari kondisi intern perusahaan. Analisis lingkungan
internal perusahaan terdiri atas kelemahan dan kekuatan perusahaan.
Menurut David (2006),
aspek internal yang dikaji merupakan aspek bidang fungsional
meliputi, aspek sumberdaya manusia, pemasaran, produksi dan operasi, keuangan dan akuntansi serta
penelitian dan pengembanagan.
b)
Analisis Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal
merupakan lingkungan memiliki dampak besar bagi para pelaku lingkungan internal.
Menurut Kotler dan
Amstrong (2005), lingkungan eksternal terdiri dari
lingkungan makro dan mikro. Para pelaku pasar harus memberi perhatian yang besar
terhadap kecenderungan dan perkembangan lingkungan itu serta melakukan penyesuaian sewaktu-waktu atas strategi pemasaran
mereka.
c)
Lingkungan Makro
Lingkungan makro adalah
kekuatan-kekuatan (forces) yang mempengaruhi perusahaan secara
tidak langsung. Meskipun pengaruhnya sering tidak langsung, namun biasanya
perubahan-perubahan yang terjadi di dalamnya sangat
menetukan keputusan pemasaran dalam jangka panjang. Faktor-faktor yang termasuk
dalam lingkungan makro adalah lingkungan demografis, lingkungan ekonomi,
lingkungan alam, lingkungan teknologi, lingkungan hukum-politik dan lingkungan
sosial budaya.
s Lingkungan
Demografis
Aspek ini merupakan
segala sesuatu yang terkait dengan populasi manusia, mulai dari jumlah,
kepadatan, lokasi, usia dan kelompok usia, ras, gender, pekerjaan dan berbagai
ukuran lainnya. Berbagai gejala yang terjadi pada aspek ini dapat dimanfaatkan
pemasar untuk dijadikan dasar dalam membuat strategi dan program pemasarannya.
s Lingkungan
Ekonomi
Faktor ini penting
dalam aktivitas pemasaran, seperti Produk Domestik Bruto (PDB) yang pada akhirnya
mempengaruhi pendapatan masyarakat. Dengan pemahaman yang kuat pada aspek ini,
perusahaan dapat memahami dan akhirnya
dapat
menyiasati peluang pemasaran yang ada.
s Lingkungan
Alam
Lingkungan alam sangat
dipengaruhi oleh ketersediaan bahan baku, peningkatan biaya energi dan
tingkat polusi, serta perubahan peran pemerintah dalam perlindungan lingkungan
hidup. Citra perusahaan dan produk, bisa terpengaruh oleh
sikap dan perhatian perusahaan akan lingkungan alam.
s Lingkungan
Teknologi
Arena teknologi, para
pemasar harus memperhitungkan percepatan perubahan teknologi, peluang
inovasi, keragaman anggaran riset dan pengembangan, serta peningkatan
peraturan pemerintah yang disebabkan oleh perubahan teknologi. Teknologi
sangat penting dalam menetukan pola perilaku konsumen, selain itu memberikan
keuntungan pada kemudahan operasi perusahaan serta kemudahan pelayanan. Selain
itu, teknologi juga berperan dalam mengembangkan produk-produk baru
dan peluang baru.
s Lingkungan
Hukum-Politik
Kondisi hukum dan
politik dapat memberikan pengaruh meski sering kali tidak begitu nyata dirasakan.
Lingkungan hukum dan politik sangat dipengaruhi oleh peraturan perundang-undangan
yang mengatur praktik bisnis dan pada beragam kelompok yang mempunyai
kepentingan khusus, bentuk-bentuk
hukum, perundang-undangan,
hingga badan atau instansi pemerintah yang mempengaruhi kinerja.
s Lingkungan
Sosial-Budaya
Dalam arena sosial dan
budaya, para pemasar harus memahami pandangan orang terhadap diri,
sesama, organisasi, masyarakat, alam sekitar dan alam semesta. Perusahaan harus
memasarkan produk yang terkait dengan nilai pasar dan nilai sekunder
masyarakat. Selain itu, para pemasar harus memikirkan dan
mencari solusi atas kebutuhan sub-kultur yang berbeda-beda dalam masyarakat.
d)
Lingkungan Mikro
Lingkungan mikro
mencakup para pelaku dekat yang terlibat dalam memproduksi, menyalurkan dan
memposisiskan tawaran. Menurut Kotler, yang termasuk pelaku utama dalam
lingkungan mikro adalah pelanggan, pesaing, perantar pemasaran dan pemasok.
Elemen-elemen dalam lingkungan mikro memiliki pengaruh langsung pada
aktivitas pemasaran perusahaan.
Pelanggan adalah
individu dan rumah tangga yang membeli produk atau jasa untuk dikonsumsi untuk pribadi.
Perusahaan perlu memahami profil pelanggan
sehingga dapat memenuhi kebutuhan mereka secara tepat. Pesaing merupakan
perusahaan lain yang menawarkan produk substitusinya. Perusahaan harus
dapat memahami pola persaingan dalam industrinya agar dapat terus bertahan dan
meningkatkan pertumbuhannya.
Perantara pemasaran
adalah perusahaan atau pihak yang membantu untuk mempromosikan,
menjual dan mendistribusikan barang-barang kepada pembeli akhir,
misalnya reseller (peritel dan wholeseller), perusahaan distribusi,
agen jasa pemasaran (perusahaan riset, biro iklan, media dan
konsultan) dan perantara jasa keuangan (bank, kredit, asuransi).
Pemasok adalah
perusahaan atau individu yang menyediakan sumberdaya yang dibutuhkan oleh perusahaan dan
para pesaingnya untuk memproduksi barang dan jasa tertentu. Pemasok memegang
peranan yang penting dalam menjamin suksesnya pemasaran. Keterlambatan
pasokan barang misalnya bahan baku untuk produksi akan memberi dampak
terhadap pemenuhan pemesanan perusahaan.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Sejarah
Perusahaan
PT Dexa Medica
merupakan perusahaan farmasi swasta yang aktif memproduksi obat-obatan kimia
dan bahan alami. Didirikian pada tahun 1969 di Palembang oleh Rudy Soetikno
seorang anggota TNI AD asal Magelang lulusan ITB yang sedang bertugas di
Palembang. Pada awalnya Dexa Medica mengemban misi idealis Rudy Soetikno,
karena termasuk
prajurit semakin sulit melihat
kota Palembang yang notabene sebagai ibukota provinsi, tetapi obat-obatan
sangat langka. Selain itu sarana transportasi minim membuat masyarakat
memperoleh obat-obatan.
Sebagai lulusan jurusan Farmasi ITB, Rudy Soetikno tergerak menyediakan obat
murah tapi bermutu tinggi. Obat-obatan yang diproduksi awalnya hanya memenuhi
kebutuhan obat kalangan militer terutama TNI AD tempat
Rudy bertugas.
Jika ada kelebihan
produksi, jangkauan pasarnya hanya sebatas Sumatra Selatan. Pada tahun 1970
produk Dexa Medica mulai dipasarkan lebih luas hingga keluar dari Sumatera
Selatan. Tahun
1975, Rudy Soetikno mengajukan pensiun dini dari dinas ketentaraan dan kemudian
mulai mengembangkan perusahaan farmasi yang didirikannya. Pemasaran yang awalnya hanya mencukupi
kebutuhan Pulau Sumatera dikembangkan ke seluruh Indonesia melalui Pulau Jawa.
Infrastruktur farmasi
masih terbatas pada tahun 1970-an, Dexa Medica sebagai perusahaan tunggal
menangani segalanya. Mulai dari manufakturing, pemasaran
dan distribusi. Pada tahun
1980 pemerintah meluncurkan beleid yang
mengharuskan produk farmasi didistribusikan oleh perusahaan yang berbeda,
sehingga Dexa medica mendirikan anak perusahaan untuk menangani distribusi
yakni AAM.
Awal berdirinya AAM
hanya sebagai perpanjangan tangan perusahaan induk yakni PT Dexa Medica. Tugas
AAM memperkenalkan dan menawarkan produk perusahaan induk kepada subdistributor
sebanyak mungkin,tugas tersebut terus berlanjut meskipun kantor pemasaran
pindah dari Palembang ke Jakarta.
Produk dari PT Dexa
Medica merupakan produk farmasi atau obat-obatan. Pada tahun 1993, PT Dexa
Medica mulai mengekspor produknya untuk pertama kalinya yakni ke negara Myanmar. Tujuan ekspor
PT Dexa Medica saat ini mencapai 15 negara, diantaranya adalah Vietnam,
Kamboja, Philipina, Singapura, Malaysia, Sri Lanka, Hongkong, Nigeria, Polandia
dan negara-negara yang ada di benua Afrika dan Eropa. Produk yang diekspor PT
Dexa Medica lebih dari 50 merek antara lain, Boska, Medixon, Rhinos SR, Vometa,
Stimuno, Gluvas, Triacef, Remopain, Ceftum, Cefrin dan Vectrin.
PT Dexa Medica
memperoleh penghargaan Primaniyartha Kategori Pembangun Merek Global dari
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 5 Oktober 2005. Penghargaan tersebut
diperoleh karena PT Dexa Medica salah satu perusahaan non migas yang aktif
melakukan ekspor. Adapun usaha yang dilakukan oleh PT Dexa Medica untuk
membangun merek global antara lain melakukan
ekspor secara aktif sejak tahun 1993, melakukan promosi di luar negeri, melaksanakan
simposiuym di luar negeri, mengikuti misi dagang keluar negeri, memenuhi current Good Manufacturing Practice(cGMP) dan
mengembangkan teknologi farmasi terkini (new drug delivery system-NDDS).
B.
Visi
dan Misi Perusahaan
Perusahaan atau
organisasi harus memiliki tujuan yang ingin dicapai.
Untuk mencapainya, perusahaan harus memilki visi dan misi yang dikomunikasikan
dan dikembangkan dengan baik kepada seluruh pihak di dalam perusahaan. PT Dexa
Medica sebagai salah satu perusahaan farmasi terbesar memiliki visi dan misi
sehingga sampai pada posisi saat ini.
1.
Visi
Sebuah perusahaan yang
berbakti paling depan dalam menyediakan nilai tambah yang signifikan bagi
kepentingan setiap pelanggan dan mitra usahanya dengan selalu bekerja giat
secara efektif, efisien dan berkesinambungan demi kesehatan bagi semua di
tingkat nasional, regional dan global.
2.
Misi
Melebarkan sayap dengan
menciptakan produk berkualitras tinggi, sehingga dapat dikenal dengan identitas
yang baik dalam artian produk dan image yang baik adalah merupakan kesatuan
yang harus berjalan beriringan.
- Struktur Organisasi
Organisasi adalah suatu
proses penetapan dan pembagian pekerjaan yang akan
dilakukan, pembatasan
tugas-tugas atau tanggung jawab serta wewenang yang
memungkinkan orang orang
dapat bekerja bersama-sama sefektif mungkin guna
mencapai tujuan. Struktur organisasi
yang dimiliki PT Dexa Medica bersifat fungsional.
Struktur organisasi dapat dilihat pada lampiran 7. Adapun uraian tugas dari masing-masing
jabatan pada struktur organisasi PT
Dexa Medica, sebagai berikut :
- Direktur
a)
Menetukan pengambilan keputusan terakhir
untuk internal perusahaan dan untuk
mewakili nama perusahaan.
b)
Menetukan dan menerapkan strategi,
tujuan utama dan kebijakan pengembangan usaha.
c)
Menyediakan rencana dan anggaran serta aliran
kas keuangan perusahaan
d)
Menetapkan permodalan anggaran dan
aliran kas keuangan perusahaan
e)
Menetapkan tugas, tanggung jawab dan
wewenang setiap pejabat yang berada dibawah
pimpinannya.
f)
Memberikan bimbingan dan pengarahan
umum, saran-saran dan perintah kepada
bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas masing-masing.
g)
Menentukan pengambilan keputusan
terakhir untuk internal dan eksternal perusahaan
dan untuk mewakili nama perusahaan.
- Manajer Perencanaan
a)
Mengatur dan bertanggung jawab secara keseluruhan pada kegiatan
yang dijalankan baik didalam maupun di luar
perusahaan menyangkut pengolahan produk
mulai dari kegiatan teknis, aktifitas pabrik dan hal-hal yang mendukung produksi serta produk yang dihasilkan,
mengatur kegiatan produksi, mengatur kegiatan
planning production internal control, mengatur kegiatan personalia dan keadministrasian, ekspor impor dan logistic
supervisor.
- Manajer Pemasaran
Manajer
pemasaran bertanggung jawab
atas seluruh kegiatan pemasaran produksi,
mempekenalkan produk kepada pelanggan, melaksanakan survei pasar atas produk, merencanakan dan
menyelenggarakan semua kegiatan pemasaran dan penjualan
hasil produksi, menyelenggarakan semua kegiatan penelitian dan pengembangan pemasaran, mengikuti
kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran misalnya seminar-seminar
pemasaran dan melakukan kegiatan promosi melalui
media cetak dan elektronik.
- Sekretaris
a)
Membantu plant manajer dalam hal teknis,
administrasi aktivitas pabrik dan hal-hal yang mendukung produksi
serta produk yang dihasilkan.
- Kepala Produksi
a)
Mengatur semua kegiatan produksi mulai
dari bahan baku sampai ke bagian
produksi kemudian dilakukan proses produksi sampai dengan produk jadi. Kepala produksi bekerjasama dengan engeneering
staf dan production supervisor mencakup
seluruh kegiatan produksi dan quality control.
- Planning Production Internal Control
a)
Merencanakan dan mengatur seluruh kegiatan produksi
mulai dari komposisi bahan-bahan yang
digunakan dalam proses pengolahan produksi dan
bahan pendukung produksi lainya.
- Personalia and Administrasi Supervisor
a)
Bertugas untuk program kegiatan
kepegawaian.
b)
Bertugas dalam mengurus kegiatan perekrutan, penempatan,
penilaian prestasi kerja dan pemberhentian karyawan.
c)
Bertugas mengatur kegiatan yang
berkaitan dengan keuangan seperti biaya
yang dikeluarkan dan yang digunakan.
- Logistic Supervisor
a)
Bertanggung jawab dan melalukan
dokumentasi yang baik terhadap stok barang
masuk dan keluar dari areal perusahaan yang mendukung pengolahan dan pengiriman produk.
- Finance Manager
a)
Mengawasi pemasukan dan pengeluaran
keuangan.
b)
Meminta laporan keuangan setiap bulan serta meneliti
penyimpangan yang terjadi pada tiap anggaran
keuangan tersebut.
c)
Bertindak sebagai
penghubung kepada pihak ketiga, khususnya
mengenai laporan pajak dan perbanka
d)
Merencanakan
sumber-sumber keuangan, mengatur pengalokasian dan
penggunaan dana-dana.
e)
Bertanggung jawab
memberi informasi keuangan dan hasil produksi serta bertanggunag jawab atas kegiatan
pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian
laporan keuangan perusahaan.
- Production Supervisor
a)
Menganalisa dan menjaga kualitas
terhadap bahan baku dan bahan pendukung
produksi hingga produk menghasilkan kualitas yang sesuai.
b)
Mengoperasikan mesin proses produksi dan
mesin pendukung produksi serta mengendalikan
parameter operasi sesuai standart operating procedure. Production supervisor bekerja
sama dengan engineering staf dalam menjalankan tugasnya.
- Enginering staf
a)
Menghitung anggaran perawatan mesin
produksi secara keseluruhan dan mengendalikan
efesiensi produksi. Merawat dan memperbaiki bangunan dan lingkungan pabrik secara keseluruhan.
- Produk
Bahan baku pembuatan
Stimuno adalah Meniran (Phyllantus niruri). Meniran
merupakan tanaman asli Indonesia yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Bahan dasar Stimuno
dibudidayakan dengan teknologi modern sesuai standar Good Agriculture
Practices (GAP) dan diproses sesuai standar. Cara pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Stimuno
dijual dalam kemasan botol dan kapsul. Kemasan botol terdiri dari 60
ml dan 100 ml untuk anak-anak (diatas satu tahun). Kemasan kotak untuk orang
dewasa berisi 10 kapsul. Setiap satu sendok takar (5 ml) sirup Stimuno mengandung
25 mg ekstrak Phyllanthus niruri dan setiap kapsul Stimuno mengandung
50 mg ekstrak Phyllanthus niruri.
Stimuno dikemas secara
praktis, botol yang digunakan terbuat dari plastic yang tidak mudah pecah dan tidak
akan terkontaminasi dengan syirup Stimuno. Sementara kemasan kapsul dikemas
sepraktis mungkin sehingga mudah dibawa. Pengemasan untuk produk Stimuno
menjadi perhatian perusahaan. Kemasan Stimuno dicantumkan komposisi,
tanggal kadaluarsa, khasiat obat dan harga eceran tertinggi. Stimuno sudah
memiliki izin dari departemen kesehatan dengan Dinkes.
Stimuno memperoleh
beberapa penghargaan, antara lain sertifikat fitofarmaka (2004), Award
Primaniyarta; Kategori Pembangun Merek Global (2005), Award BJ. Habibie
Technology; Kategori Teknologi dan Kesehatan (2008), Anugerah Produk Asli
Indonesia (2008) dan Most Recommended Brand (2009).
- Perbedaan Stimuno dengan Imunomodulator lain
- Stimuno
a)
Bahan dasar ekstrak Phyllanthus niruri
b)
Memperoleh sertifikat Fitofarmaka
c)
Aman digunakan jangka panjang
d)
Harga Murah
e)
Bekerja pada lapisan sistem imun : imun spesifik
dan non spesifik
- Stimuno Imunomodulator lain
a)
Bahan dasar Echinacea
b)
Bukan produk fitofarmaka
c)
Penggunaan jangka panjang menyebabkan tubuh resisten terhadap Echinacea
sehingga obat tidak berfungsi lagi.
d)
Harga mahal
e)
Hanya bekerja pada sistem non spesifik
Harga merupakan satu-satunya
komponen dalam bauran pemasaran yang menghasilkan
pendapatan. Perusahaan perlu melakukan penetapan harga secara tepat dengan memperhatikan berbagai
faktor, baik internal maupun eksternal. Metode
penetapan harga Stimuno berbasis biaya (cost based). Perusahaan mencantumkan harga eceran tertinggi
(HET) pada kemasan, sehingga distributor tidak
sembarangan memberikan harga pada konsumen. Pihak perusahaan menjual Stimuno jauh dibawah HET dengan
pertimbangan distributor dapat menghitung biaya
pendistribusian tanpa harus merugikan mereka, mengingat lokasi pemasaran tidak sama.
Harga Stimuno dibawah
harga IM lain karena bahan baku yang banyak tersedia
di Indonesia, sehingga pengadaan bahan baku tidak banyak membutuhkan biaya dengan kata lain tidak perlu diimpor.
Selain itu komposisi Stimuno 100 persen
terbuat dari tanaman Meniran, sehingga tidak membutuhkan tambahan bahan lain yang otomatis mengurangi
biaya produksi. Saat ini perusahaan menjual Stimuno
kapsul isi 10 blister seharga Rp.22.000, Stimuno sirup 60 ml seharga Rp. 16.000 dan Stimuno sirup 100 ml seharga
Rp 18.000.
- Perbandingan Harga Imunomodulator
- Stimuno Dexa Medica Ekstrak kering Pyillanthusniruri L.
a)
Kapsul isi 10 Rp. 22.000
b)
Sirup
isi 60ml
Rp. 16.000
c)
Sirup
isi 100
ml Rp. 18.000
- Imboost Soho Echinacea purpurea 250 mg, zinc picolinate 10 mg, black elderberry 400 mg.
a)
Tablet isi 10 Rp. 35.000
- Fituno Kimia Farma Echinacea 150 mg, Norindae fruktus juice 50 mg, Phyllanty 100 mg, Vitamin B1 10 mg.
a)
Kaplet isi 30 Rp. 65.000
- Biofos Meprofarm Echinacea 250 mg, Kurkuminoid 2 mg, frukto oligosakarida 300 mg, taurin 100 mg.
a)
Sirup 60 ml Rp. 30.000
- Eftian Pharos Echinacea 500 mg, zink 5 mg, selenium 15 mg.
a)
Sirup 60 ml Rp. 33.000
- Jenis Imunomodulator Di Pasaran
- Divens Dexa Medica Ekstrak pyillanthus niruri L
- Elanos Kalbe Farma Echinacea 250 mg, vitamin C 100 mg, blackelderberry 400 mg, zink 5 mg.
- Hemaviton Echinacea, Tempo Scan Pasific Echinacea 150 mg, vitamin C 500 mg, ginseng 20mg, royal jelly 2 mg, zink 10 mg,beta-caroten 2500 iu, vitamin B 10 mg.
- Hepium Landsom Pyillanthus niruri 300 mg, curcuma 100 mg.
- Imudator Pyridam Polinacea 200 mg, zink 10 mg, phyllanthus niruri 50mg, jamur reisi 250 mg.
- Imulan Soho Phyllanthus niruri 50 mg, curcuma 300 mg, selenium20 mg.
- Norflam Solas Echinacea 200 mg, vitamin B 100 mg.
- Primunox Solas Echinacea 300 mg, pyillanthus niruri L 50 mg.
- Proimbus Meprofarm Echinacea 170 mg, jamur reisi 85 mg, ca-pantotenat15 mg.
- Proza Landsom Echinacea 250 mg, vitamin C 250 mg, zink 10 mg.
- Stamino Tropica Mas Farma Echinacea 250 mg, vitanim C 60 mg, L-glutamin 500mg
- Starmuno Kalbe Polinacea 200 mg, black elderberry 50 mg, vitamin C100 mg, zink 5 mg.
- Tribost Ethica Echinacea 500 mg, black elderberry 400 mg, pyillanthus niruri 100 mg.
- Distribusi
Setiap perusahaan perlu
melakukan distribusi sebagai kelanjutan dari kegiatan produksi yang
dilakukannya. Dalam melakukan distribusi, perusahaan dapat melakukan distribusi langsung
kepada konsumen maupun menggunakan perantara distrinusi. Perantara
distribusi ini tidak hanya bermanfaat sebagai penghubung antar konsumen dan
perusahaan dalam banyak hal aksesbilitas terhadap produk, tetapi juga akses
informasi yang terkait dengan produk.
Saat ini Dexa Medica
melakukan distribusi menggunakan perantara maupun langsung. Distribusi melalui
perantara dengan mengirim Stimuno ke apotik-apotik, toko obat, swalayan
dan super market yang ada di Indonesia. Distribusi langsung dengan
mengirimkan Stimuno ke toko obat yang dimiliki oleh perusahaan dimana di toko tersebut
dijual obat-obatan hasil produksi Dexa Medica.
- Promosi
Promosi merupakan
kegiatan mengkomunikasikan manfaat dan mengingatkan, mengajak konsumen
untuk membeli produk suatu perusahaan. Kegiatan promosi merupakan kegiatan
yang paling penting karena melalui kegiatan ini produk ataupun jasa
yang dihasilkan perusahaan dapat dikenal oleh masyarakat. Ada berbagai bentuk
promosi yang dapat dilakukan perusahaan seperti melalui iklan, penjualan
personal, pemasaran langsung, hubungan masyarakat dan promosi penjualan.
Masyarakat masih banyak
belum paham definisi dari sistem imun, sehingga dalam kegiatan promosi Stimuno
lebih bersifat edukasi. Promosi edukasi yang berkesinambungan, diharapkan
masyarakat lebih paham tentang sistem imunitas tubuh, lebih peduli terhadap
kesehatan dan selanjutnya mengenal Stimuno yang bermanfaat sebagai penguat sistem
imun. Selama ini Stimuno melakukan promosi dengan melakukan acara-acara yang
berkaitan dengan kreativitas anak, misalnya dengan mengadakan lomba menggambar,
menanam tanaman obat massal, mencuci tangan massal di
sekolah-sekolah dan lomba senam untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional
(Hardiknas).
Acara ini diadakan
mengingat salah satu target Stimuno adalah anak-anak,
yaitu Stimuno sirup. Selain gencar mengadakan acara
untuk anak-anak, Stimuno juga memasang iklan melalui televisi.
Mengingat Stimuno merupakan merek baru di pasaran bebas, sedangkan promosi
melalui televisi akan dilihat oleh seluruh lapisan masyarakat yang daya
tangkapnya berbeda, maka iklan yang ditampilkan benar-benar mudah dimengerti oleh
khalayak umum. Keputusan perusahaan mengalihkan Stimuno dari jalur
resep dokter menjadi produk yang dijual bebas merupakan suatu usaha besar.
Perbedaan biaya antara
jalur resep dokter dan pasaran bebas adalah jika melalui
resep dokter setiap biaya yang dikeluarkan untuk promosi Stimuno dapat
dikalkulasi dengan berapa barang yang akan diterima kembali, sedangkan jalur
pasaran bebas perusahaan harus mengeluarkan biaya yang banyak untuk memperoleh
hasil yang belum jelas dan pasti.
Resiko yang dihadapi
dalam memasarkan Stimuno melalui pasaran bebas tidak dipermasalahkan perusahaan.
Perusahaan melakukan perubahan pemasaran tersebut bertujuan untuk mengincar
pasar yang lebih besar dengan memberi akses lebih luas kepada konsumen untuk
memperoleh Stimuno tanpa harus ke dokter terlebih dahulu. Selain itu,
perusahaan yakin akan memperoleh hasil yang banyak mengingat Stimuno adalah IM pertama
masuk jalur pasaran bebas dan pesaing juga masih sangat sedikit.
Saat ini perusahaan
berkonsentrasi mensosialisasikan Stimuno Sirup di kalangan ibu-ibu.
Hal ini disebabkan karena pasar utama Stimuno adalah anak-anak umur
setahun lebih.
J.
Keunggulan Stimuno
Tidak seperti vitamin yang hanya
membantu meningkatkan daya tahan tubuh (imune booster). Stimuno bekerja langsung memperkuat sistem imun dengan
memperbanyak produksi antibodi seperti tentara yang menjaga benteng pertahanan
tubuh (imuno modulator). Pada orang sehat, sistem imun yang kuat akan mencegah
penyakit dan pada orang yang susah terserang penyakit, sistem imun yang
diperkuat akan membantu mempercepat penyembuhan
- Mengaktifkan semua lapisan sistem imun. Stimuno bekerja mengaktifkan sistem imun non-spesifik dan sistem imun spesifik
- Satu-satunya imunomodulator dengan standar FITOFARMAKA (telah uji klinik)
- Meniran (Phylanthus niruri) sebagai bahan dasar stimuno dibudidayakan dengan teknologi modern mengikuti standar GAP (Good Agriculture Practices) dan diproses mengikuti standar c-GMP (current-Good Manufacturing Practices) dan CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) sesuai standar industri farmasi
- Aman. STIMUNO aman digunakan untuk pemakaian jangka panjang dan dapat dikonsumsi bersama dengan obat atau vitamin
- Dipercaya oleh para dokter. STIMUNO sudah diresepkan dokter dengan baik selama 5 tahun.
BAB IV
ANALISA SWOT
A. Matriks SWOT
Matriks Strengths-Weakness-Oppotunities-Threats (SWOT) adalah alat untuk mencocokkan
yang penting untuk membantu manajer mengembangkan empat tipe strategi yaitu SO (menggunakan kekuatan internal
perusahaan untuk memafaatkan peluang eksternal), WO (memperbaiki kelemahan internal
dengan memanfaatkan peluang eksternal), ST (menggunakan kekuatan perusahaan
untuk menghindari atau mengurangi pengaruh dari ancaman eksternal) dan WT
(pengurangan kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal).
Mencocokkan faktor
internal dan eksternal kunci adalah bagian paling sulit dalam mengembangkan
matriks SWOT dan membutuhkan penilaian yang baik. Dalam mencocokkan faktor
tersebut tidak ada pencocokan yang terbaik.
Menurut Kartajaya
(1996), kekuatan dan kelemahan merupakan hasil dari komparasi antara perusahaan
dengan pesaing. Sedangkan yang disebut dengan opportunity dan threat adalah kesempatan dan ancaman
apapun yang akan mempengaruhi naik turunnya bisnis.
Menurut Kartajaya
(1996), unsur ”O” dan ”T” dalam analisa SWOT sangat erat kaitannya dengan
konsep usership. Konsep ini terdiri dari tiga unsur yaitu ”user”, ”uses” dan
”usage”. User adalah pemakai
produk atau jasa perusahaan. Uses adalah
jenis pemakaian, atau dipakai untuk apa saja atau jasa yang dihasilkan
perusahaan. Sedangkan usage adalah
frekuensi pemakaian
sehubungan dengan uses. Perubahan apapun dilingkungan yang tidak punya pengaruh
langsung terhadap usership, maka belum dapat dikatakan sebagai opportunity dan threat. Jadi analisis SWOT sangat
erat hubungannya dengan Company-Competitor-Custamer
dan Opportunitydan tentu mengamati perubahan-perubahan dan dampak pada usership
custamer.
- Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan Stimuno
Aspek
Kekuatan
- Pemasaran Kualitas Stimuno baik (produk fitofarmaka,bahan alami, aman digunakan jangka panjang)
- Kemasan produk praktis
- Harga relatif murah
- Terbukti berkhasiat
- Memperoleh pengakuan dari berbagai kalangan dengan diberikannya penghargaan
- Sumberdaya manusia unggul dan aktif melakukan penelitian dan pengembangan SDM yang profesional dan diberi pelatihan khusus untuk meningkatkan kinerja.
- Produksi dan operasi menggunakan teknologi modern, memiliki alat operasional lengkap dan canggih
- Sudah mengikuti standar proses produksi yang ditetapkan Penelitian dan Pengembangan
- Aktif melakukan penelitian dan pengembangan
Aspek Kelemahan
- Promosi melalui televisi tidak kontiniu
- Merek belum terkenal
- Identifikasi Peluang dan Ancaman
Analisis terhadap
lingkungan eksternal menghasilkan sejumlah peluang dan ancaman yang dihadapi
perusahaan. Peluang dan ancaman tersebut diperoleh dari analisis faktor-faktor
demografi, hukum dan politik, ekonomi, lingkungan alam, teknologi, sosial budaya
serta lingkungan eksternal dari produk Stimuno.
Aspek
Peluang
- Lingkungan alam
- Keanekaragaman tanaman obat tumbuh subur di Indonesia, salah satunya Meniran
- Teknologi Proses produksi dan alat yang digunakan sangat modern
- Menggunakan standar produksi yang ditetapkan pemerintah
- Hukum dan Politik Kebijakan pemerintah mendukung penggunaan obat berbahan dasar alami
- Sosial, Budaya dan Demografi Masyarakat percaya tanaman obat berkhasiat yang dibuktikan secara turun temurun
- Pelanggan Konsumen adalah orang yang sadar mencegah lebih baik daripada mengobati yakni kalangan menengah keatas
Aspek Ancaman
- Ekonomi kenaikan harga obat berbahan dasar kimia (produk substitusi)
- Daya beli konsumen menurun
- Gaya hidup masyarakat yang cenderung mengonsumsi yang alami (back to nature)
- Pola hidup masyarakat yang menyukai yang praktis
- Masyarakat cenderung ingin menginginkan respon cepat dari obat, sedangkan obat berbahan alami cenderung lambat.
- Kesadaran masyarakat masih kurang terhadap pentingnya mencegah daripada mengobati kesehatan
- Konsumen memilki banyak pilihan dari merek lain
- Pesaing Memiliki daya saing tinggi dengan menawarkan keunggulan yang banyak dibanding pesaing
- Jumlah merek sejenis semakin banyak
- Pemasok Meniran sebagai bahan baku dibudidayakan oleh perusahaan untuk menjamin ketersediaan bahan baku tersebut
- Matriks SWOT PT Dexa Medica
Faktor internal dan eksternal kekuatan (Strengths - S)
- Kualitas produk
- Harga relatif murah dan kemasan produk praktis
- Memperoleh pengakuan dan penghargaan dari berbagai instansi
- Aktif melakukan penelitian dan pengembangan SDM yang profesional dan diberi pelatihan khusus untuk meningkatkatkan kinerja
- Memiliki alat produksi yang lengkap dan canggih
- Mengikuti standar proses produksi yang ditetapkan
Faktor internal dan eksternal kelemahan (Weakness – W)
- Promosi relatif sedikit
- Produk kurang dikenal
Faktor internal dan eksternal peluang (Oppotunities – O)
- Harga produk substitusi meningkat
- Ketersediaan bahan baku
- Teknologi modern
- Kebijakan pemerintah mendukung penggunaan obat berbahan dasar alami
- Tradisi masyarakat menggunakan obat tradisional
- Gaya hidup back to nature
Faktor internal dan eksternal ancaman (Threats –
T)
- Daya beli konsumen menurun
- Anggapan bahwa obat berbahan alami kurang bermanfaat dibanding obat kimia
- Kesadaran masyarakat kurang terhadap pentingnya mencegah daripada mengobati penyakit
- Banyaknya produk subtitusi
- STRATEGI S – O
- Mempertahankan kualitas dan harga
Stimuno merupakan
sistem penguat imun yang memiliki harga paling murah diantara sistem
penguat imun yang lain. Menurunnya daya beli konsumen dapat disiasati dengan
mempertahankan harga. Untuk mempertahankan harga, perusahaan harus meminimumkan biaya
produksi tanpa harus mengurangi kualitas
Stimuno itu sendiri. Stimuno berbahan dasar alami yang banyak tumbuh di Indonesia
juga memungkinkan untuk penghematan biaya produksi yaitu dengan pengadaan bahan
baku yang tidak perlu diimpor. Harga yang tetap murah di tengah kenaikan
harga bahan pokok dan obat-obatan berbahan dasar kimia akan membuat Stimuno
semakin kuat dan menguasai pasar sistem Penguat imun tersebut.
- Memperluas pemasaran
Kualitas Stimuno telah
dibuktikan dengan berbagai penelitian dan telah memperoleh pengakuan dari
pemerintah dengan diberikannya beberapa penghargaan. Teknologi yang
digunakan serta proses produksinya juga telah mengikuti standar yang ditetapkan
oleh pemerintah, sehingga penggunaan Stimuno dapat dipastikan aman.
Namun adakalanya konsumen kesulitan menemukan Stimuno, dengan banyaknya
slogan yang mengajak untuk mengonsumsi
makanan berbahan dasar alami, setidaknya merupakan kekuatan Stimuno.
Didukung bahwa kenyataan obat kimia yang sebelumnya mendapat tempat di hati
konsumen sudah semakin mahal. Hal tersebut menjadi peluang Stimuno jika
pengadaannya tersedia di toko-toko, tidak hanya di apotik dan took khusus obat
saja.
- STRATEGI W – O
- Meningkatkan promosi
Strategi ini dilakukan
terutama untuk menjelaskan kepada masyarakat pentingnya menjaga kesehatan sebelum sakit,
menguatkan sistem pertahanan tubuh
dan mengenalkan Stimuno sebagai penguat sistem imun itu sendiri. Hal ini penting dilakukan karena dengan
dikenalnya Stimuno oleh masyarakat maka akan berpengaruh terhadap permintaan Stimuno. Kenyataan
di lapang saat ini sebagian besar masyarakat belum
mengenal Stimuno apalagi fungsinya sebagai penguat sistem imun. Keunggulan yang
dimiliki Stimuno sudah seharusnya menjadi pilihan
banyak konsumen, namun konsumen memilih produk sejenis lainnya.
Hal ini disebabkan belum kuatnya merek
Stimuno di benak konsumen, konsumen cenderung
memilih produk yang sudah dan sering diiklankan di televisi. Selama ini Stimuno dipromosikan kebanyakan
melalui event-event yang tidak diliput oleh televisi,
sehingga masyarakat yang tidak mengikuti event tersebut tidak mengetahui apa yang ditawarkan oleh
pihak perusahaan. Promosi
melalui televisi yang terus menerus dan sering akan sangat berperan dalam mengenalkan Stimuno,
dan diharapkan semua lapisan masyarakat akan
mengetahui secara merata.
Hal penting yang harus
diperhatikan dalam mengiklankan
suatu produk adalah kejelasan maksud dari iklan tersebut. Mengingat jangkauan iklan televisis
sangat luas dan disaksikan semua lapisan masyarakat
dimana pola pikir dan daya tangkap masing-masing orang berbeda. Biaya yang dikeluarkan akan semakin
banyak mengingat promosi melalui televise lebih
mahal dibanding promosi melalui jalur lain. Hasil yang akan diperoleh juga akan jauh lebih banyak, mengingat
permasalahan yang ada di lapang saat ini adalah
konsumen tidak mengenal Stimuno.
- STRATEGI S–T
- Bersaing menetapkan harga yang lebih kompetitif
Stimuno memiliki
pesaing yang lebih terkenal di benak masyarkat. Harga yang ditawarkan
oleh pesaing tersebut lebih mahal karena selain bahan dari alam produk tersebut
memilki campuran kimia yang biasanya diimpor. Saat ini daya beli konsumen
semakin menurun, Stimuno yang berbahan dasar alami sudah pasti lebih murah dari
produk pesaing tersebut. Hal ini menjadi peluang Stimuno untuk lebih
memenangkan persaingan. Meyakinkan masyarakat bahwa obat berbahan alami jauh lebih
aman dibanding obat barbahan kimia akan perlahan menyadarkan masyarakat
ditambah dukungan dari pemerintah yang menyarankan untuk menggunakan
sesuatu yang alami. Meyakinkan konsumen bahwa Stimuno berkhasiat dan
aman digunakan juga sangat penting.
Strategi dilakukan
untuk memberitahu konsumen bahwa obat tardisional sangat berkhasiat jika komposisi
dan proses produksinya
sudah mengikuti standar. Selama
ini konsumen tahu bahwa obat berbahan alami hanya tidak semanjur obat kimia, hal ini
disebabkan proses penyembuhan obat alami cenderung lama. Selain itu konsumen
juga ragu akan keamanan obat alami melihat maraknya obat alami tapi mengandung
bahan berbahaya. Stimuno disini merupakan obat alami namun proses
pembuatannya sama seperti pembuatan obat kimia dan sudah diuji oleh BPOM dan
terbukti aman.
Proses untuk meyakinkan
masyarakat dapat didukung dengan
menjelaskan bahwa Stimuno telah menerima beberapa penghargaan sebagai bukti
keamanannya.
- STRATEGI W-T
- Melakukan riset pasar untuk mengetahui strategi pemasaran yang lebih baik
Stimuno merupakan
produk yang selama ini jalur pemasarannya melalui resep
dokter dan lima tahun terakhir telah dijual bebas. Meningkatkan permintaan harus diiringi dengan strategi pemasaran
yang tepat sasaran. Caranya dengan survei
ke lapang apa kendala dan keinginan konsumen. Strategi pemasaran harus selalu diubah mengingat produk yang
dijual bebas akan lebih fleksibel dan cenderung
mengikuti keinginan konsumen yang berubah-ubah.
Dengan berubah-ubahnya keinginan
konsumen maka strategi juga pasti terus berubah. Disini perusahaan harus jeli melihat strategi
mana yang cocok dipakai untuk kondisi tertentu.
Memperkuat merek agar konsumen lebih kenal juga penting dilakukan. Hasil pengamatan dilapang, masyarak
sebagian besar tidak mengenal Stimuno dan belum
pernah mencobanya. Strategi untuk menanggulangi hal tersebut adalah dengan memperkuat merek Stimuno itu
sendiri.
Permintaan masyarakat
terhadap Stimuno bukan karena mengenal dan tahu fungsi
Stimuno tapi dikarenakan ada dalam
resep dokter sehingga mereka membelinya. Salah satu cara untuk memperkuat merek Stimuno dengan promosi
yang rutin dan dapat dipahami oleh masyarakat.
I.
Tabel
SWOT
|
||||||
FAKTOR INTERNAL
|
||||||
FAKTOR INTERNAL
|
KEKUATAN
|
KELEMAHAN
|
||||
|
(STRENGTHS - S)
|
(WEAKNESS - W)
|
||||
|
1. Kualitas produk
|
1. Promosi relatif sedikit
|
||||
|
2. Harga relatif murah
dan
|
2. Produk kurang dikenal
|
||||
|
kemasan produk praktis
|
|
||||
|
3. Memperoleh
pengakuan dan
|
|
||||
|
penghargaan dari
berbagai
|
|
||||
|
instansi
|
|
||||
|
4. Aktif melakukan
penelitian
|
|
||||
|
dan pengembangan
|
|
||||
FAKTOR EKSTERNAL
|
5. SDM yang
profesional dan
|
|
||||
|
diberi pelatihan
khusus untuk
|
|
||||
|
meningkatkatkan
kinerja
|
|
||||
|
6. Memilki alat
produksi yang
|
|
||||
|
lengkap dan canggih
|
|
||||
|
7. Mengikuti standar
proses
|
|
||||
|
produksi yang
ditetapkan
|
|
||||
|
|
|
||||
|
|
|
||||
|
|
|
||||
|
|
|
||||
PELUANG
|
STRATEGI S – O
|
STRATEGI W – O
|
||||
(OPPORTUNITIES - O)
|
1. Mempertahankan
kualitas dan
|
1. Meningkatkan
promosi
|
||||
1. Harga produk
substitusi
|
harga
|
|
||||
meningkat
|
|
|
||||
2. Ketersediaan bahan
baku
|
2. Memperluas
pemasaran
|
|
||||
1. Teknologi modern
|
|
|
||||
2. Kebijakan
pemerintah
|
|
|
||||
mendukung penggunaan
|
|
|
||||
obat berbahan dasar
alami
|
|
|
||||
3. Tradisi masyarakat
|
|
|
||||
menggunakan obat
|
|
|
||||
tradisional
|
|
|
||||
4. Gaya hidup back to
nature
|
|
|
||||
|
|
|
||||
ANCAMAN (THREATS - T)
|
STRATEGI S – T
|
STRATEGI W – T
|
||||
1. Daya beli konsumen
|
1. Mempertahankan
harga yang
|
1. Melakukan riset
pasar
|
||||
menurun
|
murah serta memberi
|
untuk mengetahui
|
||||
2. Anggapan bahwa obat
|
|
sosialisasi mengenai
lebih
|
||||
berbahan alami kurang
|
|
pentingnya mencegah
dari
|
||||
bermanfaat dibanding
obat
|
|
pada mengobati
|
||||
kimia
|
|
|
||||
3. Kesadaran
masyarakat
|
|
|
||||
kurang terhadap
pentingnya
|
|
|
||||
mencegah daripada
|
|
|
||||
mengobati penyakit
|
|
|
||||
4.Banyaknya produk
subtitusi
|
|
|
||||
Tidak ada komentar:
Posting Komentar